FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan rumput hybrid Jakarta International Stadium (JIS) akhirnya memasuki babak akhir, hal itu dilihat dari Surat induk federasi sepakbola dunia alias FIFA ke PSSI baru-baru ini.

Surat dari FIFA kepada PSSI menjadi jawaban polemik rumput JIS yang selama ini disebut telah memenuhi standar FIFA.

Putusan FIFA yang menilai rumput JIS tidak memenuhi standar dianggap tamparan bagi para pendukung Anies sebelumnya ngotot mempertahankan argumenya.

Menanggapi surat tersebut, salah seorang pendukung bakal Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, Soetoyo memberikan reaksi terhadap Erick Thohir.

Dia menganggap, Ketua Umum PSSI itu merupakan dalang dari putusan FIFA tersebut. Sama seperti tragedi Kanjuruhan yang menelan begitu banyak korban jiwa.

"Bukan tamparan lah," ujar Soetoyo dikutip dari akun Twitternya, Rabu (26/7/2023).

Dikatakan dia, sejak awal sudah bisa dilihat apa yang diupayakan seorang Erick Thohir. Bagi Soetoyo, urusan rumput JIS terlalu kecil dibanding Kanjuruhan.

"Sejak awal sudah bisa diduga Kasus Kanjuruhan yang menelan 100an jiwa saja bisa mereka amankan dari hukuman FIFA, apalagi hanya soal rumput!," timpal kader Partai Demokrat itu.

Sebelumnya pada surat FIFA, permintaan penggantian rumput hybrid di lapangan utama JIS merupakan rekomendasi Manajer Lapangan Senior FIFA, Alan Ferguson.

Sederet alasan atau pertimbangan rumput lapangan utama JIS harus direnovasi. FIFA menjadikan lapangan utama JIS dengan rumput hybrid yang tertanam sebagai perhatian utama.

Alan Ferguson menguraikan detail-detail pada lapangan utama JIS yang harus diperbaiki. Perhatian utama FIFA pada penghilangan rumput hibrid yang tertanam di JIS.

FIFA menilai penggunaan rumput hybrid berpotensi menimbulkan sejumlah masalah, seperti pertumbuhan akar yang tidak efektif. Proses perawatannya juga sulit.

Rencananya, FIFA akan ke Indonesia untuk melakukan inspeksi ke stadion yang akan diusulkan sebagai venue Piala Dunia U-17 mulai 28 Juli sampai dengan 2 Agustus 2023.

(Muhsin/fajar)