Sentimen
Positif (99%)
22 Jul 2023 : 05.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Bogor, Jabodetabek, Bekasi, Depok

Tokoh Terkait

Warga Bogor Makin Mudah Naik LRT, Ada Bus Transpakuan Sebagai Feeder

22 Jul 2023 : 05.16 Views 1

Ayobogor.com Ayobogor.com Jenis Media: Regional

Warga Bogor Makin Mudah Naik LRT, Ada Bus Transpakuan Sebagai Feeder

AYOBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil luncurkan Bus Transpakuan sebagai feeder dalam mendukung light rail transit (LRT).

Hal itu bukti keseriusan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dalam mendorong pencepatan moda transportasi di wilayah Bogor Depok dan Bekasi.

Ridwan Kamil mengatakan, Bus Transpakuan sendiri merupakan transportasi feeder bagi masyarakat yang ingin menuju atau mengakses LRT Jabodebek.

Baca Juga: Seleksi CPNS 2023 Lulusan SMK Ini 8 Instansi yang Bisa Dilamar

Ia menerangkan, terkait program Bus Rapid Transit (BRT) sebagai feeder untuk LRT Jabodebek itu dimulai dari lima wilayah yang ada di Jabar.

"Kita mulai inisiatif bersama 5 wilayah, ada Kota Depok, tuan rumah Kota Bogor, Kota dan Kabupaten Bekasi, serta Kabupaten Bogor," kata Ridwan Kamil, Jumat (21/7/2023).

Ia mengungkapkan, bahwa program BRT tersebut merupakan komitmen dari Pemprov Jabar untuk kelancaran ekonomi, khususnya aglomerasi di Jabodetabek hingga Banten dan Jawa Barat.

Baca Juga: Villa Super Estetik di Puncak Bogor, Fasilitas Lengkap Bergaya Ala Rustic Bikin Momen Staycation Berkesan

"Minimal di Jabar-nya, kita maksimalkan sehingga warga bisa lancar ke Jakarta naik LRT. Tapi ke LRT-nya naik bus yang kita feederkan dari berbagai 5 wilayah tadi," ujarnya.

Ridwan Kamil berharap program ini dapat dikembangkan di wilayah lain di Jawa Barat.

Baca Juga: 4 Tempat Makan Sate Enak di Kota Bandung, Sensasi Empuk nan Berbumbu Bikin Pengen Nambah Nasi!

Sehingga aktivitas masyarakat akan lebih banyak yang menggunakan moda transportasi umum.

"Insya Allah mudah-mudahan dilancarkan dan ditambahi di tahun-tahun mendatang, sehingga terkonversi lah lebih banyak yang naik kendaraan umum ketimbang sekarang naik kendaraan pribadi mungkin karena tidak ada pilihan yang memadai," pungkasnya.

Sentimen: positif (99.9%)