PIKIRAN RAKYAT - Belum lama ini publik dihebohkan oleh kabar pernikahan dua anjing yang menelan biaya hingga Rp200 juta.

Tak hanya itu, pernikahan Jojo anjing milik Valen dan Luna anjing milik Nena digelar secara mewah memakai adat Jawa.

Dalam sekejap pernikahan anjing itu langsung panen kritik dari netizen di tanah air.

Mengetahui pernikahan anjingnya itu menjadi kontroversi, Valen dan Nena langsung buka suara untuk mengucap permohonan maaf.

Baca Juga: Beredar Klaim Video Ribuan Babi Diangkut Polisi dari Ponpes Al Zaytun, Simak Faktanya

“Kita berdua mau membacakan surat permohonan maaf dari kami berdua. Saya Nena dan Valen selaku penyelenggara acara dan mewakili seluruh pihak yang terlibat dengan ini kami ingin menyatakan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi di masyarakat dengan terselenggaranya acara Jojo dan Luna,” tuturnya.

Tak hanya itu, mereka juga meminta maaf kepada para budayawan daerah Jawa yang tersinggung dengan adanya pernikahan anjing tersebut.

“Kami sangat menyesal dan memohon maaf sebesar-besarnya kepada para penggiat budaya Jawa dan seluruh masyarakat Indonesia yang kurang berkenan dan tersakiti dengan acara ini,” katanya.

Baca Juga: Makna Lain Kemeja Garis Hitam-Putih Rekomendasi Jokowi, Ganjar Pranowo Sentil Relawan Labil

“Sedikitpun tidak ada niatan bagi kami untuk melecehkan atau tidak menghargai budaya Indonesia, terutama budaya Jawa,” kata Nena menambahkan.

Kendati demikian, Nena dan Valen mengungkap dari kejadian tersebut mereka bisa lebih berhati-hati dalam menyelenggarakan acara.

“Kami sangat berterima kasih juga karena telah diingatkan kembali untuk lebih memahami budaya tersebut. Kami berjanji untuk tidak akan mengulangi lagi dan akan menjadi pembelajaran kami untuk kedepannya,” ujarnya.

Mereka mengaku bahwa pernikahan dua anjing senilai Rp200 juta itu hanya pernikahan hewan pada umumnya.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Bakal Olahraga Bareng Ganjar Pranowo di Bogor: Enggak Usah Latihan, Saya Anak Lari

“Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya untuk Keuskupan Agung Jakarta dan seluruh umat Katolik untuk berita pemberkatan hewan peliharaan yang disalahartikan oleh masyarakat,” ucapnya, seperti Pikiran-Rakyat.com kutip dari YouTube IINFOLINE ID.

“Sebenarnya yang terjadi hanyalah pet blessing atau pemberkatan hewan yang seperti biasa dilakukan oleh Gereja di tanggal 4 Oktober untuk memperingati Santa Fransisku Hasisi,” ucap Nena lagi.

Sementara itu, Valen mengaku bahwa dirinya tidak bermaksud untuk melecehkan budaya Jawa, terlebih dirinya memiliki darah Jawa.

“Sebenarnya agak kaget karena jujur saya ini bukan bermaksud untuk melecehkan sedikitpun atau tidak menghargai budaya Jawa. Saya orang Jawa, saya orang Jogja, saya lahir di Jogja. Justru dengan ini saya pengen banget melestarikan budaya, mungkin kurang pas cara kami secara memperkenalkan budaya kami,” tuturnya.***