Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Paris, New York
Tokoh Terkait
Kisah Orang Terkaya: Alexander Gerko, Mantan Trader yang Bikin Perusahaan Trading Sendiri Senin, 10/07/2023, 11:00 WIB
Wartaekonomi.co.id
Jenis Media: News

Warta Ekonomi, Jakarta -
Salah satu orang terkaya dunia, Alexander Gerko mendirikan perusahaan perdagangan algoritmik XTX Markets pada tahun 2015. Ia adalah mantan quant trader di Deutsche Bank dan head of FX trading di GSA Capital.
Gerko adalah Co-CEO XTX yang membukukan rekor keuntungan pada tahun 2021 serta menjadi penyedia FX pasar berkembang terbesar pada tahun 2022.
Lahir di Rusia, Gerko tinggal dan bekerja di Inggris sejak 2006 dan memiliki kewarganegaraan Inggris. Gerko telah berinvestasi di 62 perusahaan termasuk Compology, penyedia solusi kecerdasan buatan dalam limbah dan transportasi, dan Yet Analytics sebagai angel investor, menurut Pitchbook.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Thomas Pritzker, Pewaris Hotel Hyatt yang Legendaris di Seluruh Dunia
Gerko menerima lebih dari USD1 miliar (Rp15,2 triliun) dalam bentuk dividen XTX pada tahun 2022.
XTX berspesialisasi dalam perdagangan frekuensi tinggi berdasarkan algoritme, di antara karyawannya tidak ada pedagang biasa. Itu berusaha untuk mengotomatiskan sebanyak mungkin proses menggunakan model statistik yang menganalisis data perdagangan.
XTX Markets bermitra dengan klien institusional, rekanan, dan pasar di seluruh dunia untuk menyediakan likuiditas di pasar saham, mata uang, tetap, dan komoditas. Itu tidak menyediakan produk atau layanan kepada investor ritel.
Pada Desember 2022, kekayaan pria berusia 43 tahun mencapai USD6 miliar (Rp91,4 triliun) berkat perusahaan perdagangan Inggris XTX Markets yang ia dirikan. Perusahaan ini memiliki volume perdagangan rata-rata sekitar USD300 miliar (Rp4.566 triliun) per hari dalam bentuk saham, mata uang, instrumen utang, dan komoditas.
Pada Desember 2022, XTX Markets memiliki kantor di New York, Paris, Singapura, Mumbai, dan Yerevan. Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya sekarang USD5,4 miliar (Rp82,2 triliun).
Baca Juga: Spekulasi Loyalis Anies Dibalik Hilangnya Nama JIS di Situs Buro Happold
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Sentimen: positif (66.5%)