Sentimen
Negatif (99%)
9 Jul 2023 : 10.38
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Institusi: UGM

Kab/Kota: Gunung, Jati, Yogyakarta

Kasus Antraks Merebak Pesat di Gunung Kidul, Ahli Peternakan UGM Minta Tradisi Brandu Dihentikan

9 Jul 2023 : 10.38 Views 5

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kasus Antraks Merebak Pesat di Gunung Kidul, Ahli Peternakan UGM Minta Tradisi Brandu Dihentikan

PIKIRAN RAKYAT - Merebaknya kasus antraks di Gunung Kidul menyeret tradisi Brandu yang dianggap sebagai pemicu utama. Seorang ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Nanung Danar Dono turut memberikan pesan imbauan terkait hal itu.

Dosen Peternakan UGM itu menyuarakan pesan imbauan agar masyarakat Gunung Kidul mau menghentikan tradisi Brandu, terutama jika berujung hilangnya nyawa banyak orang.

Dalam hal ini, kasus antraks yang menyebar pesat ke puluhan warga di Gunung Kidul berasal dari hewan ternak mati yang diberlakukan tradisi brandu.

"Kebiasaan Brandu, tolong jangan diulang lagi selamanya," ujar Nanung Dana Dono dalam pernyataan di Yogyakarta, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Sabtu, 8 Juli 2023.

Baca Juga: Cegah Kasus Antraks di Gunung Kidul Terulang, Kementan Perintahkan Kader Zoonosis Dibentuk di Setiap Daerah

"Jadi, kalau ada hewan ternak mati mendadak, jangan di-brandu dengan dibeli dagingnya, itu sama aja membagikan penyakit," ujarnya lagi.

Tradisi Brandu merupakan kebiasaan berempati yang dimiliki masyarakat Gunung Kidul kepada warga pemilik ternak mati. Mereka akan bersama-sama patungan uang sukarela dan mendapatkan jatah daging dari ternak mati itu.

Singkatnya, ternak mati yang semestinya dikubur malah dipotong untuk dagingnya dibagikan merata ke warga setempat.

Tradisi Brandu selalu dilestarikan oleh masyarakat Gunung Kidul lantaran harga daging dari hewan ternak mati akan dijual lebih murah dibandingkan pasar umumnya.

Baca Juga: Pastikan Antraks Tak Menular dari Manusia ke Manusia, Kemenkes Waspadai Penyebaran Spora

Meski bertujuan baik, tradisi Brandu sekarang menjadi pemicu utama dari penyebaran penyakit menular dari hewan ke manusia, berjuluk antraks.

Nasib buruk pun terjadi di Dusun Jati, Gunung Kidul. Saat seekor sapi mati karena sakit dan malah disembelih untuk dibagikan dagingnya dengan harga lebih murah.

Tak disangka, wabah antraks menyerang masyarakat yang memakan daging dari sapi yang mati akibat sakit itu.

Usut punya usut, darah sapi mengalirkan spora yang dapat menjadi penyakit menular saat menjangkiti manusia. Tercatat, sebanyak 85 warga sudah dinyatakan positif antraks dengan mayoritas tanpa gejala, sedangkan tiga orang meninggal dunia akibat penyakit itu.

Baca Juga: Kasus Antraks Gunung Kidul Yogyakarta Diusulkan Jadi KLB

Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mengeluarkan perintah pembentukan Kader Zoonosis dalam setiap daerah di Indonesia.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementan, Syamsul Maarif membeberkan klaim tentang peran Kader Zoonosis yang menyebarkan informasi bahayanya penyakit menular diakibatkan hewan.

Kader Zoonosis ini akan berlaku di berbagai tingkat masyarakat, seperti posyandu, relawan, organisasi masyarakat, dan agama.

"Tugas Kader Zoonosis adalah komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat," ujar Syamsul Ma’arif dalam pernyataan pada Jumat, 7 Juli 2023 kemarin.***

Sentimen: negatif (99.5%)