Sentimen
Netral (64%)
9 Jul 2023 : 10.05

Geger Fenomena Aphelion 2023 Bikin Cemas, BMKG Buka Suara, Ternyata Begini Dampaknya di Sebagian Wilayah

9 Jul 2023 : 10.05 Views 2

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Geger Fenomena Aphelion 2023 Bikin Cemas, BMKG Buka Suara, Ternyata Begini Dampaknya di Sebagian Wilayah

AYOBANDUNG.COM - Isu mengenai kehadiran fenomena Aphelion atau cuaca dingin di Indonesia sedang menjadi perbincangan hangat. Hal ini disebabkan oleh jarak antara bumi dan matahari yang mencapai titik terjauh selama periode revolusi.

Informasi ini dengan cepat menyebar dan cukup mengkhawatirkan masyarakat menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG menjelaskan bahwa Aphelion sebenarnya adalah fenomena astronomis yang terjadi sekali dalam setahun, khususnya pada bulan Juli.

Namun, cuaca dingin yang terjadi di Indonesia pada bulan Juli tidak ada kaitannya dengan fenomena Aphelion.

Baca Juga: Catat, Ini Daftar Harga Sembako KJP Juli 2023 dan Lokasi Pengambilan Terdekat!

Fenomena ini umumnya terjadi selama puncak musim kemarau, yakni antara bulan Juli hingga September.

Wilayah Indonesia, termasuk Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini sedang mengalami musim kemarau. Hal ini ditandai dengan adanya angin yang bergerak dari arah timur-tenggara, berasal dari Benua Australia.

Pada bulan Juli, Australia sedang mengalami musim dingin.

Tekanan udara yang tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari sana menuju Indonesia, yang dikenal dengan sebutan Monsoon Dingin Australia.

Angin ini melintasi perairan Samudra Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut yang relatif lebih dingin.

Akibatnya, beberapa wilayah di Indonesia, terutama di bagian selatan khatulistiwa seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, merasakan suhu yang lebih dingin.

Di beberapa tempat seperti Dieng dan dataran tinggi lainnya, suhu udara bahkan bisa turun hingga menciptakan embun yang keliru dianggap sebagai salju.

Baca Juga: Gaji PPPK Part Time Ditentukan Besarannya Berdasarkan Regional, Cek PMK Terbarunya!

Selain itu, langit yang cerah (clear sky) menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang langsung dilepas ke atmosfer luar.
Hal ini menyebabkan udara di dekat permukaan terasa lebih dingin, terutama pada malam hingga pagi hari. Inilah yang menyebabkan udara terasa lebih dingin terutama pada malam hari.

Sama seperti yang dijelaskan oleh BMKG, menurut sebuah jurnal dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Aphelion terjadi ketika bumi berada pada jarak terjauh dari matahari.

Namun, fenomena Aphelion tidak memiliki dampak signifikan terhadap suhu bumi. Terjadinya Aphelion ini disebabkan oleh perubahan jarak antara bumi dan matahari sepanjang tahun.

Orbit bumi mengelilingi matahari dalam bentuk elips, sehingga ada saat-saat di mana bumi berada pada jarak terdekat dan terjauh dari matahari.

Ketika fenomena Aphelion terjadi, jarak antara bumi dan matahari mencapai sekitar 152,65 juta kilometer.

Demikianlah penjelasan tentang fenomena Aphelion yang telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. ***

Sentimen: netral (64%)