FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Rumput hybrid yang digunakan di Jakarta International Stadium (JIS) masih jadi polemik panjang. Pasalnya, meski rumput ini telah digunakan di sejumlah stadion kelas dunia di Eropa, ternyata vendor yang didatangkan Erick Thohir dan Menteri PUPR ke JIS mengaku tidak paham spesifikasi rumput JIS.

Hal itu terungkap dalam dialog ILC yang videonya kini menyebar luas. Video itu juga diunggah ulang oleh Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah, melalui akun twitternya @GeiszChalifah.

"Tak paham spesifikasi rumput di JIS. Tapi mengevaluasi. Silahkan semua teman2 wartawan perhatikan dengan sebaik-baiknya diskusi di ILC. Link youtube lengkapnya. https://youtu.be/jp-2osb1I0o," tulis Geisz, dikutip Jumat (7/7/2023).

"Tidak paham spesikasi Rumput di JIS namun datang mengevaluasinya. Bicara diawal seolah-olah ahli. Namun setelah terjadi dialog dia mengakui dgn lantang: TAK MENGERTI Spesikasi rumput yang ada JIS saat diajak ikut tender. Tapi MENGEVALUASI. @erickthohir dan @KemenPU (Basuki)?," tambahnya.

Terkait hal itu, warganet pun mengingatkan agar uang rakyat senilai Rp6 miliar untuk renovasi rumput jangan disia-siakan. Pasalnya, rumput hybrid yang saat ini dipakai JIS disebut jauh lebih baik daripada rumput golf yang direncanakan akan mengganti rumput tersebut.

"Kontraktor yg ngga paham rumput hybrid suruh merenov rumput JIS ini apa"an ngaco semua..!! itu uang rakyat yg mau dipake buat renov bkn pribadi jgn seenak wudel sendiri!!," tulis akun @andy***.

"Berarti dia cuma pengusaha ahli rumput padang golf doang…. Gak cocok buat pasang rumput di JIS…. Nanti malah Ambyar….," cuap lainnya.

Sebelumnya diberitakan, pada 4 Juli 2023 kemarin, JIS sudah didatangi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, hingga Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Menteri PUPR mengatakan bahwa rumput stadion JIS akan direnovasi. Untuk ini, anggaran yang dihabiskan diperkirakan mencapai Rp6 miliar. Kontan saja, pernyataan itu pun kini menuai polemik.

Seperti diketahui, rumput JIS menggunakan rumput hybrid. Pemasangan pertama kali dilakukan pada Minggu, 19 September 2021.

JIS disebut menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid dan bersanding dengan sejumlah stadion sepak bola berstandar internasional di Eropa.

Seperti Allianz Arena Stadium milik klub sepakbola Jerman Bayern Munchen, Wanda Metropolitano Stadium di Madrid, hingga Tottenham Hotspur Stadium di London.

Standar pemakaian rumput JIS merupakan rekomendasi FIFA, termasuk campuran rumput sintetis dan alami hingga masalah ketebalannya.

Komposisi rumput hybrid JIS meliputi 5 persen rumput sintetis berjenis Limonta dari Italia dan 95 persennya rumput alami berjenis Zoysia Matrella dari Boyolali, Jawa Tengah.

Perlu diketahui, untuk rumput alami asal Boyolali ini dihasilkan oleh para petani dalam negeri yang sudah berpengalaman dan khusus membuat rumput sepak bola.

Terdapat beberapa alasan JIS menggunakan rumput hybrid yaitu tidak hanya tentang tren lapangan sepak bola modern. Pertama, lapangan dengan rumput hybrid memiliki daya tahan tiga kali lipat dibandingkan rumput lapangan pada umumnya. Artinya, lapangan JIS dapat digunakan untuk rentang waktu yang lebih lama hingga 1.000 jam pertandingan.

Kedua, rumput hybrid memiliki daya serap air yang baik. Artinya, air akan lebih cepat turun hingga lapisan terbawah rumput. Sesuai standar FIFA, genangan air di lapangan JIS dirancang tidak lebih dari 10 detik dan digunakan untuk dua kali pertandingan sepakbola berskala internasional dalam satu hari.

Alasan ketiga, rumput hybrid sangat cocok dengan kondisi iklim pesisir. Mengingat lokasi JIS berada tidak jauh dari pesisir pantai utara Jakarta. Terakhir, penggunaan rumput hybrid akan membuat biaya pemeliharaan lebih efektif dan terjangkau. (bs-sam/fajar)