Kondisi rumah warga di sisi timur Jembatan Gilingan yang tampak kumuh tak tertata. (Istimewa)

Krjogja.com - SOLO - Memang tidak seperti tembok Berlin saat masih kokoh berdiri. Di arah barat tembok ada Jerman Barat yang makmur, sejahtera. Sementara di timur tembok ada Jerman Timur yang cenderung muram warganya kurang sejahtera

Analog tembok Berlin tepatnya Jembatan Gilingan untuk melihat dan membandingkan bangunan di sebelah barat Jembatan Gilingan dengan adanya Taman Bendungan Tirtonadi bangunan di pinggir Kali Pepe nampak indah terawat. Sementara di timur Jembatan Gilingan nampak kumuh, nampak rumah-rumah 'jejel riyel' padat penduduk dengan kondisi kurang bagus untuk lokasi pemukiman warga.

Pegiat Sosial Dr MS Kalono usai blusukan di Timur Jembatan Gilingan, Rabu (28/06/2023) mengakui adanya kurang seimbangnya pihak regulator penata bantaran Sungai dan anak Sungai Bengawan Solo yakni Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dalam pengelolaan bangunan di timur Jembatan Gilingan dibandingkan di sebelah barat.

"Disayangkan padahal sama dalam satu lajur Daerah Aliran  Sungai (DAS) Kali Anyar. Di Barat jembatan Gilingan ada Taman Tirtonadi yang indah, kuat kontruksi parapetnya. Sementara di Timur Jembatan Gilingan kondisinya relatif kumuh, puluhan rumah jejel riyel dibangun di pinggir Kali Anyar. Sebelah Timur jembatan Gilingan kumuh kurang terawat bahkan karena tanggulnya kurang tinggi bisa saja terancam banjir luapan dari Sungai Boyolali. Kontruksi penahan banjir seadanya, bahkan warga sempat khawatir banjir," ujar Kalono.

Muncul ide dari Dr Kalono adanya wisata air yang menghubungkan pengunjung, disuguhi paket wisata - masjid Sheikh Zayed pulang pergi Taman Tirtonadi naik kano. Start dari titik Bendungan Air Tirtonadi - melalui timur Jembatan Gilingan - Masjid Sheikh Zayed. Terhubung dengan syarat sebelah timur Jembatan Gilingan ditata apik setidaknya mirip sebelah barat Jembatan Gilingan serta aman dari banjir.

Sementara  Ketua  RT 01 RW 5 Kelurahan Gilingan Cinderejo Lor Kecamatan Banjarsari, Daryanto yang tinggal di timur jembatan Gilingan, Solo mengatakan sebenarnya warga telah diberitahu BBWSBS sebelum terjadinya pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.

"Bahwa kawasan di Gilingan Cinderejo Lor yang letaknya timur Jembatan Gilingan akan dibangun plengsengan di Kali Anyar yang merupakan sudhetan Bengawan Solo. Namun karena terjadi bencana nasional Covid-19 itu rencana penataan kawasan timur Jembatan Gilingan berantakan hingga sekarang," papar Ketua RT 01 RW 5 Kelurahan Gilingan Cinderejo Lor Kecamatan Banjarsari Daryanto yang mengaku pernah dikumpulkan pihak BBWSBS dalam rangka penataan kawasan di Timur Jembatan Gilingan Solo.(*)