LENGKONG,AYOBANDUNG.COM – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang mendapat beragam penolakan dari masyarakat.

Hal ini terjadi seusai beredarnya video praktek keagamaan (ritual) di Ponpes Al Zaytun yang dianggap menyimpang dari ajaran islam.

Berbagai aktivitas yang dianggap menyimpang hingga sesat banyak bermunculan di Ponpes Al Zaytun.

Baca Juga: Potensi Wisata Kecamatan Ibun Tinggi, Hanya Belum Ada Investor Besar

Mulai dari pelaksanaan salat yang dipimpin imam perempuan, nyanyian yahudi yang dikumandangkan hingga beragam polemik lainnya.

Aktivitas keagamaan (ritual) yang berbeda jauh dari umat islam pada umumnya memantik beragam polemik di masyarakat.

Menanggapi hal itu, Panji Gumilang selaku pimpinan Ponpes Al Zaytun angkat bicara.

Menurutnya terkait imam perempuan yang memimpin salat Idul Fitri atau Idul Adha di Pondok Pesantren tersebut, adalah wujud penyetaraan terhadap hak perempuan.

Baca Juga: 4 Keuntungan Pakai Motor Listrik, Ketimbang Konvensional, Mulai dari Bahan Bakar Hingga Proses Pembelian!

Dengan memakai pendekatan fikih sosial untuk tujuan memuliakan seorang perempuan.

“Berkenaan dengan pelaksanaan shalat, kemudian ada Wanita. Saya mengedepankan Fikih Sosial mengangkat harkat martabat wanita yang selama ini terpinggirkan,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube METRO TV, Kamis (29/06/2023).

Meski tidak sesuai dengan ajaran yang biasa dipraktekan umat islam pada umumnya, yakni perempuan tidak diperkenankan menjadi Imam bagi laki-laki.

Baca Juga: Tips Bersihkan Jeroan Sapi Kurban Idul Adha, Dijamin Bersih dan Bau Amis Hilang!

ia menegaskan ajaran atau praktek Ibadah yang dilakukan tidak untuk dicarikan persamaan.

“Jangan cari persamaan (tafsir Al-Quran). Kalo persamaan semua selesai dunia ini,” lanjutnya.

Terakhir, Panji menegaskan bahwa ajaran yang diterapkannya itu, sudah sesuai dengan undang-undang.

Baca Juga: Ponpes Al Zaytun Masih Ramai Pendaftar Meski Banyak Kontroversi, Ternyata Segini Biaya Masuknya!

“Inilah kebebasan beragama. Siapapun tidak boleh memberikan stigma, sampai negara saja tidak mau menstigma. Karena apa? Undang-undang dasarnya seperti itu,” sambungnya.

Hingga kini Ponpes Al Zaytun yang di pimpin Panji Gumilang mendapat beragam penolakan, lantaran dituding telah menyebarkan ajaran islam yang tidak sesuai alias sesat.***