Komnas Perempuan Respons Kabar Adanya Korban Revenge Porn yang Bertahan Penuh Siksaan Selama 3 Tahun
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Cuitan seorang netizen pemilik akun @zanatul_91 viral di media sosial Twitter usai mengungkap kejadian yang menimpa adiknya. Iman Zanatul Haeri, pemilik akun menceritakan, adiknya diperkosa dan diancam revenge porn atau penyebaran konten pornografi.
Cuitan Iman yang viral di Twitter itu mendapat perhatian dari Komnas Perempuan. Melalui komentar di cuitan tersebut, Komnas Perempuan meminta agar dapat berkomunikasi dengan korban revenge porn.
Dalam komentarnya, Komnas Perempuan mengatakan, turut bersedih atas kejadian yang terjadi kepada adik Iman.
"Halo Kak, kami turut sedih atas kejadian yg dialami oleh korban. Semoga korban dalam keadaan sehat ya. Jika berkenan, apa kami bisa dapat akses utk menghubungi korban melalui DM Kak? Kami coba DM Kak @zanatul_91 namun tidak bisa. Boleh DM kami agar ditindaklanjuti ya," ujar Komnas Perempuan.
Baca Juga: Puisi Butet Kartaredjasa pada Puncak Bulan Bung Karno Sindir Sosok Pandir dan Hobi Culik
3 tahun bertahan
Iman mengungkapkan, adiknya menderita selama 3 tahun lantaran disiksa oleh pelaku. Korban, kata Iman, dipaksa menjadi pacar pelaku dengan ancaman revenge porn.
"Slama 3 thn ia bertahan penuh siksaan," kata dia, Senin 26 Juni 2023.
Dia juga menuturkan, dipersulit saat persidangan. Bahkan menurutnya, kuasa hukum dan keluarganya diusir saat berada di pengadilan.
"Mlapor k posko PPA Kejaksaan, malah diintimidasi," tuturnya menegaskan.
Baca Juga: Doa Agar Dilancarkan Berbicara Saat Interview Kerja
Dia mengungkapkan, pada 14 Desember 2022 adiknya yang laki-laki, RK, menerima pesan pribadi dari akun Instagram yang tak dikenal. Saat diklik, isinya video asusila adik Iman yang menjadi korban dalam keadaan tak sadar sedang divideokan.
Pengirim, kata dia, memakai fitur one click sehingga hilang setelah dilihat. Lantaran menggunakan laptop, RK memastikan kebenaran video tersebut.
Sehari berselang, tuturnya, ditelepon dan diberitahu mengenai video tersebut. Iman juga mengatakan, sama seperti keluarga lainnya, keluarganya masih belum menerima kalau perempuan dalam video tersebut merupakan adiknya.
"Video tersebut, layarnya terbagi 4, satu adalah foto korban (adik kami) sedang menerima sebuah penghargaan, dua dan tiga adalah foto adik sy sedang mengikuti sebuah kompetisi," ujar dia, "pdlayar 4 adalah adik saya yg sedang dirudak paksa (tanpa ia sadari) dengan kamera dipegang pelaku."
Baca Juga: Doa Saat Menghadapi Kesulitan Hidup sebagaimana Dibaca Nabi Musa
Kata Iman, video berdurasi 5 detik itu diambil secara terburu-buru. Pelaku menurutnya benar-benar ingin menghancurkan hidup korban.
Pada 16 Desember 2022, Iman dan keluarga mencari informasi dari teman-teman dekat korban. Tak sedikit yang telah mengetahui video tersebut lantaran dikirim oleh pelaku.
"Pelaku tidak ingin korban (adik kami) hidup normal, misal bersama teman-temannya, atau sekedar bermain dengan teman kampus," ujar dia, "bahkan pelaku berkali-kali mengancam akan mengirim video tersebut pada dosennya hanya karena korban sibuk kuliah."
Keesokan harinya, Iman dan keluarga menjemput korban, mereka membicarakannya secara baik-baik. Korban seketika menangis.
"Saat itu adik kami akhirnya bercerita bgmn selama hampir 3 thn ini ia menderita u/ mnutupi semuy," tuturnya.
Baca Juga: Kenapa Orang Sunda Menyebut Semua Jenis Pasta Gigi sebagai Odol?
Pihak keluarga lantas melapor ke Siber Polda Banten, dengan fokus utama soal video yang disebar pelaku. Pada 21 Februari 2023, kata Iman, pelaku ditahan.
Walakin, keluarga korban dikabarkan mendapat banyak tekanan. Saat pihaknya menjaga kerahasiaan agar adiknya tak depresi, di sisi lain keluarga pelakua, tuturnya, menyebarkan informasi bahwa hal tersebut hanya hubungan asmara biasa.
"Belum lagi mereka berkeliling ke tiap keluarga kami terjauh dan terdekat untuk menekan perdamaian, sambil menceritkan cerita versi mereka," tuturnya.
Keluarga pelaku, kata dia, berupaya agar bisa berdamai, sembari menceritakan cerita versi mereka. Iman menerangkan, upaya keluarganya untuk membuat kasus tersebut privat sangatlah sulit.
"Tentu saja, kami sekeluarga sudah bersepakat menutup rapat pintu komunikasi dengan keluarga pelaku. Satu hal yang membuat kami tdk mundur sekalipun, adalah cerita korban (adik kami) saat dipukul, ditonjok, dijambak, digusur dan terbentur tangga saat ditarik paksa oleh pelaku," ucap dia.
Cuitan tersebut dibanjiri komentar netizen, tak sedikit yang memberi dukungan kepada korban. Bahkan ada sahabat dekat korban yang mengatakan, mengetahui apa yang dirasakan korban selama ini.***
Sentimen: negatif (99.6%)