Sentimen
Positif (100%)
24 Jun 2023 : 06.12
Informasi Tambahan

Kasus: nepotisme, korupsi

Survei KedaiKOPI: 61,3 Persen Masyarakat Menginginkan Perubahan

24 Jun 2023 : 06.12 Views 8

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Survei KedaiKOPI: 61,3 Persen Masyarakat Menginginkan Perubahan

MerahPutih.com - Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) merilis hasil survei mengenai kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.

Dari hasil survei tersebut, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 77,1 persen dan 22.9 persen menyatakan tidak puas.

Baca Juga

Survei Indometer: Kepuasan Tembus 81,4 Persen, Jokowi Jadi Faktor Penentu Pilpres 2024

Meskipun tingkat kepuasan terhadap Jokowi tinggi, namun sebanyak 61,3 persen responden menginginkan perubahan dan 38,7 persen responden ingin melanjutkan kebijakan pemerintah Jokowi.

Persoalan ekonomi menjadi pendorong utama perlunya perubahan. Kesenjangan sosial berupa ekonomi merata dipilih oleh 40,7 persen responden, lapangan kerja (28,0 persen), harga sembako terjangkau (23.2 persen), bansos (7,5 persen) dan lainnya.

Adapun responden yang menginginkan melanjutkan kebijakan pemerintahan saat ini dengan meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat (23,3 persen), pembangunan infrastruktur (20,9 persen), lapangan kerja (15,4 persen) dan lainnya.

"Menariknya program penanganan kemiskinan yang bersifat jangka pendek dan rawan penyalahgunaan seperti bantuan sosial justru membuat masyarakat puas," ujar Communication specialist KedaiKOPI Rosnindar Prio Eko Rahardjo saat memberikan paparan Survei Opini Publik Menuju Pemilu 2024 via daring, Jumat (23/6).

Menurutnya hal ini tercermin dari hasil survei yang menunjukan bantuan sosial (bansos) memperoleh angka kepuasan responden 30,0 persen serta pembangunan infrastruktur (34,0 persen) dan lainnya.

Baca Juga

Survei LSI Denny JA: Jika Anies Gagal Nyapres, Prabowo Menang dari Ganjar

Selain itu, Lembaga Survei yang didirikan Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio ini menyampaikan bahwa ketidakpuasan masyarakat tercermin dari bidang ekonomi.

"Seperti meroketnya harga kebutuhan yang tidak terkontrol (35,2 persen), distribusi bantuan tidak tepat sasaran (25,9 persen), lapangan kerja tidak merata (11,3 persen), kinerja tidak dirasakan (10,0 persen) dan lainnya," jelas Hendri.

Terkait dengan kepuasan atas capaian pemerintah, di tengah kondisi masyarakat saat ini yang semakin berat, responden menganggap aksesibilitas layanan kesehatan dan pendidikan tercapai 72,6 persen dan 70,3 persen.

Ia menambahkan, pada bidang ekonomi ketidakpuasan masyarakat semakin besar. Seperti mendapatkan upah yang layak (48,6 persen), mendapat harga barang pokok yang terjangkau (52,2 persen), harga jual yang pantas untuk hasil pertanian/peternakan (51,2 persen) dan mendapatkan pekerjaan yang layak (52,8 persen).

"Ketidakpuasan terbesar ada di bidang hukum, masyarakat menganggap penegakan hukum era pemerintah Jokowi tidak tercapai," beber Hendri.

Hal yang dianggap tidak tercapai adalah penegakkan hukum yang adil (54,5 persen), pemberantasan korupsi (55,9 persen) dan bersihnya proyek pemerintah dari korupsi dan nepotisme (62,1 persen).

Survei yang dilaksanakan pada akhir Mei ini (29 Mei-7 Juni 2023) ini mengambil total sampel sebanyak 1200 responden yang tersebar secara proporsional di 38 provinsi. Adapun Margin of Error (MoE) ± 2,83 persen dengan interval kepercayaan 95 persen. (Knu)

Baca Juga

Survei LSI Ungkap Alasan Pemilih Jokowi Lebih Dukung Prabowo Ketimbang Ganjar

Sentimen: positif (100%)