Sentimen
Positif (100%)
23 Jun 2023 : 00.45
Informasi Tambahan

Institusi: UGM, Universitas Andalas

Kasus: KKN, pelecehan seksual

Tokoh Terkait

Mahasiswa Dinilai Semakin Berminat Berwirausaha

23 Jun 2023 : 00.45 Views 9

Koran-Jakarta.com Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional

Mahasiswa Dinilai Semakin Berminat Berwirausaha

JAKARTA - Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam, menyatakan mahasiswa saat ini semakin berminat berwirausaha. Hal tersebut merupakan sebuah dinamika di mana sebelumnya mahasiswa cenderung lebih ingin bekerja atau menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Kalau dulu, ditanya siapa mau jadi wirausahawan mungkin enggak ada yang ngacung. Tapi sekarang separuhnya sudah angkat jari semua," ujar Nizam, dalam acara Innovation Ecosystem in Indonesia, di Jakarta, kemarin.

Dia menyebut, separuh mahasiswa saat ini sangat bersemangat mendirikan perusahaan rintisan atau perusahaan start-up. Pihaknya siap mendukung dengan menyediakan ekosistem untuk mendukung mahasiswa menjadi entrepreneur.

"Ekosistemnya harus mendukung untuk itu untuk melahirkan entrepreneur yang benar, bukan oportunistik, tapi yang mampu melahirkan peluang setiap opportunity menjadi kesempatan membangun ekonomi-ekonomi baru," jelasnya.

Baca Juga :

Mahasiswa KKN UNY Bantu Pemasaran Batik dengan Digital Marketing

Ekosistem Pendukung

Nizam mengungkapkan, pihaknya bersama Paragon Corp dan Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah merancang kerjasama untuk membangun ekosistem inovasi dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kerja sama tersebut dilakukan dengan pendekatan multi stakeholder approach atau lintas pemangku kepentingan.

Dia menekankan, untuk menghadirkan inovasi tak bisa lagi dilakukan oleh satu pihak. Seluruh pemangku kepentingan, kata dia, mesti berkolaborasi. "Akan ada banyak peran yang dapat dilakukan universitas, pemerintah dan swasta bersama-sama. Biasanya kita bekerja sendiri-sendiri, tapi sekarang kita mencoba membangun ekosistem inovasi bersama-sama," tandasnya.

Manajer Program MIT REAP, Marina Kusumawardhani, menerangkan, rencananya Program MIT REAP akan berjalan dalam dua tahun. Dalam dua tahun pemangku kepentingan akan berkolaborasi membangun ekosistem inovasi di Indonesia.

"Untuk mencapai Indonesia Maju, kita membutuhkan inovasi teknologi yang hanya dapat dicapai dengan pendekatan ekosistem. Dan untuk ini, kami berniat untuk belajar dari sumber yang terbaik yaitu MIT," imbuh katanya.

Baca Juga :

Memalukan, Dua Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Ditetapkan Tersangka Pelecehan Seksual

Dosen MIT Sloan, Shari Loessberg, menuturkan, untuk membangun sebuah ekosistem inovasi di sebuah negara butuh kerjasama antara pemangku kepentingan. Di sisi lain, pihak swasta harus terlibat dalam menjadi perintis pembangunan ekosistem inovasi.


Redaktur : Sriyono

Penulis : Muhamad Ma'rup

Sentimen: positif (100%)