Sentimen
Negatif (66%)
11 Jun 2023 : 20.45
Informasi Tambahan

BUMN: TransJakarta

Kab/Kota: bandung, Tanah Abang, Manggarai

Partai Terkait
Tokoh Terkait

LRT Velodrome-Manggarai Manggarai Dikhawatirkan Perparah Penumpukan Penumpang

11 Jun 2023 : 20.45 Views 14

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

LRT Velodrome-Manggarai Manggarai Dikhawatirkan Perparah Penumpukan Penumpang

MerahPutih.com - Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Fase 1B rute Velodrome - Manggarai mendapat sorotan tajam dari Komisi B DPRD DKI. Dikhawatirkan pembangunan kereta ringan itu justru menambah kepadatan baru.

Oleh sebab itu, Ketua Komisi B DPRD DKI Ismail meminta PT LRT Jakarta mengkaji secara komprehensif pembangunan LRT Velodrome - Manggarai yang panjangnya 6,4 kilometer (km).

Ditakutnya, bakal terjadi penumpukan penumpang karena saat ini keberadaan Stasiun Manggarai sudah banyak menampung moda transportasi. Seperti commuter line (KRL), Kereta Bandara, Kereta Jarak Jauh, bus TransJakarta hingga bus feeder.

Baca Juga:

Hari Ini LRT Jabodebek Lakukan Uji Coba Operasional Penuh

"Jangan sampai kita kurang komprehensif. Jadi, dari berbagai aspeknya itu harus komprehensif. Saya agak khawatir dari sekarang itu lahan yang sangat sempit," tuturnya.

Politikus PKS ini berpesan agar PT LRT Jakarta melakukan kajian dengan segera. Ia mencontohkan bagaimana tertatih-tatihnya Stasiun Tanah Abang ketika menyandang status Transit Oriented Develpoment (TOD). Penumpukan penumpang terjadi setiap dan baru dilakukan perluasan area oleh PT KAI.

"Jangan sampai kemudian lambat berpikirnya karena begitu ini (LRT Fase 1B) terwujud, itu kita bisa bayangkan high peak (puncak kesibukan) seperti apa, sementara kebutuhan supporting sistemnya di area sekitar TOD-nya belum dipersiapkan," urainya.

Baca Juga:

Pemprov DKI Tambah Rp 1,5 Triliun Buat Bangun LRT Velodrome - Manggarai

Ia juga meminta PT LRT melakukan peninjauan skema pembayaran di luar penggunaan APBD melalui suntikan penyertaan modal daerah (PMD). Dikhawatirkan dengan proyeksi kebutuhan anggaran pembangunan hingga lebih dari Rp 5 triliun akan membebani APBD DKI.

"Apakah ada credit financing sebagai sebuah alternatif untuk opsi B-nya ketika (pembiayaan bersumber dari APBD seluruhnya) ini tidak bisa terwujud," imbuhnya. (Asp)

Baca Juga:

Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung dan LRT Jabodebek Dekati Rampung

Sentimen: negatif (66%)