Sentimen
Negatif (99%)
11 Jun 2023 : 22.02
Informasi Tambahan

Event: Hari Pancasila

Hewan: Domba

Kab/Kota: Malang

Kasus: teror

Tokoh Terkait

Masyarakat Harus Mewaspadai Potensi Politik Adu domba Jelang Pemilu 2024

11 Jun 2023 : 22.02 Views 27

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Masyarakat Harus Mewaspadai Potensi Politik Adu domba Jelang Pemilu 2024

AKURAT.CO Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid meminta masyarakat Indonesia untuk benar-benar waspada terhadap potensi ekstremisme, radikalisme, dan intoleran berkedok agama melakukan upaya adu domba menjelang pemilu 2024.

"Harus diwaspadai oleh masyarakat Indonesia adalah kemampuan dan keahlian kelompok politik khilafah mengembangkan lisannya untuk mengadu domba anak bangsa. Menyampaikan narasi yang isinya hanya kebencian untuk memecah belah. Itu yang harus diwaspadai," ujar Habib Syakur kepada awak media di Jakarta, Sabtu (11/6/2023).

Ulama asal Malang Raya ini mengingatkan tokoh nasional, tokoh politik, termasuk partai politik harus mendeteksi upaya-upaya perpecahan yang dibuat kelompok khilafah, kelompok ekstremisme, radikalisme, dan intoleransi.

baca juga:

"Kelompok khilafah ini sebenarnya sudah membuat teror dengan narasi-narasi dan hasutan yang mereka buat," ujar Habib Syakur.

Ia menyebut kelompok radikalisme ekstremisme khilafah ini akan melakukan segala cara agar Indonesia yang Pancasila bisa dipecah belah. Salah satunya dengan kampanye terselubung.

"Sekarang kan teror memakai lisan. Karena tidak bisa melakukan teror fisik, maka sekarang yang dilakukan teror dengan lisan agar persatuan negara kita pecah. Maka bangsa Indonesia harus waspada," jelas Habib Syakur.

Ia menyontohkan, narasi-narasi yang dibangun adalah hasutan seperti menyebut Indonesia negara thogut, mengatakan Pancasila sesat, lalu ada yang minta Presiden Jokowi dimakzulkan.

"Macam-macam upaya dan narasi yang mereka ciptakan tujuannya untuk memecah-belah persatuan kita," imbuh Habib Syakur.

Lebih jauh Habib Syakur menilai aksi kampanye negatif harus dicegah sedini mungkin jelang Pemilu 2024 agar suasana kondusif tetap terjaga di tengah-tengah pemilu. Termasuk mengatakan bahwa ada upaya penjegalan pencapresan. Padahal sejatinya memang tidak punya kemampuan sebagai pemimpin.

Beberapa waktu lalu, tepatnya pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat (Jakpus), Presiden Joko Widodo mengajak rakyat Indonesia menolak politisasi identitas dan agama pada pemilu 2024. Jokowi ingin seluruh rakyat menyambut Pemilu 2024 dengan kedewasaan hingga suka cita.

"Saudara-saudara sebangsa, se-Tanah Air. Toleransi, persatuan, dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh," kata Jokowi dalam pidatonya di sisi Selatan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/6)."Oleh sebab itu, saya mengajak kita semuanya untuk menolak ekstremisme, menolak politisasi identitas, menolak politisasi agama," tandasnya.[]

Sentimen: negatif (99.8%)