Sentimen
Positif (49%)
11 Jun 2023 : 15.35
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Pemimpin Seperti Apa Yang Diinginkan Gen Z?

11 Jun 2023 : 15.35 Views 30

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Pemimpin Seperti Apa Yang Diinginkan Gen Z?

AKURAT.CO Pemilu sebagai salah satu proses politik dalam sistem demokrasi di Indonesia sejatinya menjadi wahana untuk masyarakat dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Masyarakat dapat menilai, memilih, dan menentukan arah perkembangan Indonesia ke depan. Tak terkecuali Generasi Z yang menjadi ujung tombak dan lokomotif era Indonesia Emas di tahun 2045 nanti. Peran dan partisipasinya tentu sangat diperlukan.

Founder Indonesia Mampu, Endah Cahya Immawati berpendapat di dalam proses pemilu yang tahapannya sudah dimulai, gagasan dan harapan dari Gen Z penting untuk diketahui oleh para kontestan agar menjadi agenda politik yang diimplementasikan di dalam kebijakan, program, dan anggaran.

“Penting bagi generasi Z untuk turut aktif mewujudkan politik/demokrasi yang substantif, berkualitas dan berintegritas dalam rangka mewujudkan kehidupan ke arah yang lebih baik,” ujar Endah dalam pengantarnya di awal webinar bertajuk 'Pemilu Dalam Kaca Mata Generasi Z : Pandangan dan Harapan” digelar Sabtu (10/6/2023).

baca juga:

Webinar ini menghadirkan tiga narasumber yakni, Hadi Suprapro Rusli selaku Direktur Eksekutif Ide Cipta Research and Cunsulting (ICRC), Zhilan Nabila dari Centennialz dan Giovanni Helmi Munif selaku Komisaris WargaMuda. .

Dalam paparannya, Hadi menyampaikan bahwa tipologi dan kecenderungan politik generasi Z itu menyukai hal yang bersifat fleksibel bukan otorotatif, pola akses dan kecenderungan yang berbeda terhadap media sosial, style, dan pilihan kebijakan yang berhubungan dengan isu pendidikan dan lapangan pekerjaan.

“Karakter pemimpin yang disukai oleh anak muda adalah prestasi, merakyat dan sederhana, berwibawa dan tegas, selain itu tidak mempunyai rekam jejak korupsi, jujur, dan pekerja keras” lanjut Hadi.

Zhilan menyebutkan 40 persen penduduk Indonesia merupakan generasi Z yang memiliki karakter inklusif, berbasis komunitas, dan mengorganisir gerakannya dengan menggunakan media digital. Termasuk dalam hal memandang dunia politik.

“Gerakan ini dipilih sebagai cara oleh Gen Z dibanding dengan strategi turun ke jalan untuk berdemonstrasi. Karakteristik ramah digital inilah yang perlu disesuaikan oleh para kontestan,” tutur Nabila.

Dalam kesempatan yang sama, Helmi menyatakan bahwa Gen Z itu sangat aktif terhadap isu-isu lingkungan, politik, kesetaraan gender dengan perspektif yang inklusif dan memanfaatkan media sosial di dalam mengorganisir dan mempengaruhi opini publik.

“Gen Z memiliki pandangan bahwa diperlukan pendidikan yang inklusif, lingkungan yang berkelanjutan, dan partisipasi politik dalam komunitas melalui metode digitalisasi. Hal yang penting diperhatikan oleh para stakeholder yaitu bagaimana melibatkan generasi Z di dalam proses politik, tidak hanya menjadi objek politik,” tambahnya.[]

Sentimen: positif (49.6%)