JEDDAH, AYOBANDUNG.COM- Bagi jemaah haji Indonesia, paspor menjadi identitas diri yang sangat penting. Keberadaan paspor akan menentukan jemaah haji untuk bisa menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci.

Dalam proses perjalanan penyelenggaraan haji tahun 1443 H/2023 ini masih didapati jemaah haji yang kehilangan paspor saat sudah tiba di Tanah Suci. Atau terdapat pula jemaah haji yang ketinggalan paspor pada saat proses imigrasi di tanah air.

Melihat fenomena tersebut, Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara, Haryanto mengingatkan kepada seluruh jemaah haji Indonesia khususnya gelombang kedua untuk memperhatikan dengan serius paspor miliknya.

Baca Juga: LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: Fasilitas Standar IGD bagi Jemaah Indonesia di Bandara Internasional King Abdul Aziz

"Paspor harus dijaga dengan baik dan harus dibawa sendiri. Jangan dititipkan kepada siapapun termasuk orang terdekat seperti suami, istri, anak atau keluarga lain," ujarnya.

Bukannya tanpa alasan Haryanto mengingatkan hal tersebut. Pasalnya, pemeriksaan paspor harus dilakukan sendiri.

"Harus dipegang sendiri dan jangan dititipkan," ungkapnya.

Selain itu, paspor harus disimpan di tempat yang aman seperti tas. Namun pada saat pemeriksaan paspor di Tanah Asir maupun di Bandara tujuan di Tanah Suci, jemaah haji harus memastikan paspor dimasukan kembali ke tempat semula.

Baca Juga: LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: Mengunjungi Percetakan Al Quran Raja Fahd di Madinah

"Jangan sampai lupa kenali disimpan di tempat semula. Karena lupa, akhirnya paspor tertinggal atau hilang," ungkapnya.

Meski dalam kasus ini, pihaknya melakukan pendampingan dan bantuan namun hal tersebut akan menyita waktu. Apalagi jemaah yang sudah lelah di perjalanan, akan menguras fisik dan juga mental.

"Kita akan bantu menyelesaikan jika ada jemaah haji yang ketinggalan atau kehilangan paspor. Namun tentunya memakan waktu," terangnya.

Berikut tips bagi jemaah haji supaya tidak ketinggalan atau kehilangan paspor:

Baca Juga: LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: Sempat Ditunda karena Sakit, Jemaah Haji Dievakuasi dari Madinah ke Makkah

1. Simpan paspor di tempat yang aman dan mudah diakses jemaah haji seperti di dalam tas.

2. Paspor wajib dibawa sendiri tidak boleh dititipkan kepada siapapun termasuk suami/istri, anak, saudara mulai dari embarkasi hingga Bandara.

3. Di bandara, paspor akan ditempel stiker oleh petugas dan dikembalikan lagi kepada jemaah haji.

3. Pada waktu naik bus atau sudah berada di bus maka paspor akan diminta dikumpulkan oleh Wukala (petugas Bandara). Berikan paspor tersebut yang akan disimpan di Muassasah supaya tidak hilang kalau tetap berada di jemaah. Paspor ini, akan diberikan lagi pada saat jemaah haji akan pulang ke tanah air.

4. Sebagai ganti paspor, jemaah haji akan mendapatkan ID merah putih. Kartu ID ini jugabharus dipakai dan tidak boleh juga dititipkan kepada siapapun untuk megantisipasi hal yang tidak diinginkan. ID merah putih ini ada barcode yang bisa disacan berisi identitas jemaah haji termasuk, nama hotel, sektor, kloter dan ketua kloter.***