AYOBANDUNG - Belakangan, publik dikejutkan oleh langkah Kaesang Pangarep yang pada akhirnya memilih untuk serius terjun ke dunia politik seperti kakak kandung dan iparnya.

Suami dari Erina Gudono tersebut bahkan blak-blakan mengatakan jika dirinya sudah mengantongi resti dari keluarganya untuk bertarung menjadi orang nomor satu di Depok.

Kaesang Pangarep diketahui mantap terjun ke dunia politik usai video dari Kaesang Pangarep by GK Hebat diunggah.

 Baca Juga: Bikin Kaesang Kelabakan Takut Dimarahi Bapak, Catheez Curhat Tak Tahu Siapa Wapres RI Sekarang

"Saya Kaesang Pangarep, saya sudah mendapatkan izin dan restu dari keluarga saya, insyaallah dengan ini saya siap untuk hadir menjadi Depok pertama," kata Kaesang dikutip dari laman Suara.com.

Kaesang Pangarep berharap, masyarakat mau secara terbuka memberikan dukungan atas kesiapannya ikut memeriahkan dunia politik Tanah Air.

"Mohon dukungannya, MERDEKA!," ucap Kaesang Pangarep lantang.

Menariknya lagi, di sejumlah titik Kota Depok, baliho bergambarkan Kaesang Pangarep berukuran besar telah terpasang.

 Baca Juga: Sebut Mobil Rubicon Miliknya, Begini Jawaban Menohok Kaesang saat Dihasut Marshel Ikut Tren Ugal-ugalan

Partai Solidaritas Indonesia (PSI), menjadi partai yang membuat baliho besar dengan wajah Kaesang Pangarep itu.

Kendati demikian, hingga saat ini diketahui Kaesang Pangarep belum bergabung dengan partai mana pun tak terkecuali halnya dengan PSI.

Tentu saja hal ini sempat mencuri perhatian Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani.

Bukan rahasia lagi memang, jika ayah dari Kaesang Pangarep dinaungi oleh partai PDIP.

 Baca Juga: Nama Putri Candrawati Terseret di Konten YouTube, Kaesang Pangarep Panik Tak Mau Kena Imbas

"Nanti saya tanya mas Kaesang, mau masuk PDIP enggak? Itu dulu," kata Puan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023)dikutip dari laman Suara.com.

Puan lantas berbicara soal kemungkinan Kaesang bergabung bersama PDIP menyusul ayahnya, kakaknya dan kakak iparnya. Menurutnya, jika Kaesang bergabung tak akan jadi masalah.

"Kan PDIP boleh satu keluarga asal wilayahnya berbeda-beda. Kecuali kalau caleg atau kepala daerah yang kemudian berbeda partai, itu yang enggak diperbolehkan. Tapi ini kan satu partai dan punya posisi yang berbeda-beda," pungkasnya.