Sentimen
Negatif (94%)
9 Jun 2023 : 21.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Dubai, Sumedang

Pasutri Sumedang Tersangka Perdagangan Orang: Korban Dijanjikan Bekerja di Arab, Malah jadi ART Suriah

9 Jun 2023 : 21.55 Views 10

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Pasutri Sumedang Tersangka Perdagangan Orang: Korban Dijanjikan Bekerja di Arab, Malah jadi ART Suriah

GEDEBAGE, AYOBANDUNG.COM - Sepasang suami istri inisial Y (40) dan R (35) asal Sumedang ditangkap polisi karena terbukti melakukan tindak pidana pedagang orang (TPPO).

Pasutri tersebut bersekongkol memberangkatkan korban inisial LID dan NSP secara ilegal ke Timur Tengah dan dijanjikan bekerja di Dubai, Uni Emirate Arab (UEA).

"Kita sudah amankan tiga hari laku, jadi modusnya mereka mencari orang untuk direkrut, dan ditawarkan untuk bekerja di Dubai," kata Kasatreskrim Polres Sumedang Iptu Maulana Yusuf di Mapolda Jabar, Jumat. 9 Juni 2023.

Baca Juga: Asyik! Pensiunan PNS Dapat Tambahan Bonus, Silahkan Klaim Dana Rp8 Juta Ini, Begini Ketentuannya

Maulana mengungkapkan, kedua pelaku menjanjikan korban bekerja sebagai karyawan salon di Dubai.

Namun hal itu hanya dijadikan alat untuk memperdaya para korban.

Bukan di Dubai, LID dan NSP malah diperkerjakan sebagai asisten rumah tangga (ART) di Suriah.

"Mereka dijanjikan sebagai pekerja salon, namun mereka saat tiba Dubai malah dibelokkan ke Suriah, di sana Dia jadi pembantu," ungkap Maulana.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Indosiar dan Trans TV Sabtu 10 Juni 2023 yang Siap Temani Anda

Saat ini, Polisi masih berupaya untuk memulangkan LID dan NSP yang masih tertahan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Damaskus, Suriah.

"Korban saat ini masih diamankan di Damaskus, dan meminta pulang, mereka keberatan karena bekerja tidak sesuai dengan penempatan," tegasnya.

Y dan R dikenakan Undang-undang nomor 21 tahin 2007 tentang TPPO dengan ancaman hingga 15 tahun.

"Yang disangkakan itu pasal 2 ayat 1 dan 2, Pasal 4 dan atau 10 UU TPPO, ancaman minimal 3 tahun maksimal 15 tahun dan/atau denda 600 juta," pungkasnya.

Sentimen: negatif (94%)