Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kasus: stunting
Tokoh Terkait
Di Depan DPR, Sri Mulyani Pamer Sejumlah Capaian Ekonomi Rata di Seluruh Indonesia Senin, 05/06/2023, 20:41 WIB
Wartaekonomi.co.id
Jenis Media: News

Warta Ekonomi, Jakarta -
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia hingga kuartal I 2023 terus menunjukkan pemerataan di seluruh wilayah, baik dari sisi pertumbuhan maupun kualitasnya.
Hal tersebut Sri Mulyani katakan dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR, dalam agenda pembahasan mengenai Asumsi Dasar dalam Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan Pembentukan Panja Penerimaan dan Pertumbuhan dan Pembangunan Nasional.
Baca Juga: Anak Buah Sri Mulyani Sebut Rasio Utang Indonesia terhadap PDB Saat Ini Masih Aman
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tak hanya ditopang oleh Pulau Jawa dengan penyumbang pertumbuhan terbesar mencapai 57,2%. Akan tetapi, kata dia, juga ditopang oleh daerah-daerah lain seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua yang juga memiliki pertumbuhan yang cukup kuat dan menunjukkan pemulihan.
"Presiden meminta kepada seluruh jajaran untuk menurunkan kemiskinan absolut pada 2024 dan juga stunting yang merupakan salah satu komponen penyumbang terhadap kualitas SDM kita ke depan," ungkapnya, di Jakarta, Senin (5/6/2023).
Selanjutnya, Sri Mulyani juga melaporkan optimisme terhadap tingkat inflasi yang menunjukkan tren positif atau mengalami penurunan. Hal itu terutama ditunjang saat perayaan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri yang menunjukkan kenaikan tingkat konsumsi masyarakat yang cukup signifikan.
"Pemerintah juga melakukan upaya untuk menurunkan volatile food dan administered price sehingga dua komponen ini memberikan dukungan terhadap penurunan inflasi meski dalam situasi di mana di dunia harga-harga pangan dan harga energi masih dalam kondisi yang cukup volatile," ujarnya.
Selain itu, Sri Mulyani menyampaikan, Sumber Daya Alam (SDA) juga menjadi salah satu fokus pemerintah agar lebih memiliki nilai tambah di dalam negeri sehingga membuat Indonesia memiliki ketahanan yang cukup tinggi dari sisi keseimbangan eksternal.
Baca Juga: Stafsus Sri Mulyani Buka-bukaan 10 Fakta Utang di Masa Pemerintahan Jokowi
"Ekonomi kita yang masih ekspansif, dalam hal ini berarti di satu sisi tetap optimis, tetapi di sisi lain tetap harus hati-hati karena memang risikonya cukup nyata. Optimisme masyarakat dari sisi confidence, indeks keyakinan konsumen masih kuat sampai dengan April dan ditopang dengan inflasi yang cukup jinak sehingga memberikan alasan bagi masyarakat untuk tetap optimis," tukasnya.
Baca Juga: Kenapa Gaji Guru di Jerman Tinggi?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Sentimen: positif (97.7%)