AYOBOGOR.COM -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengundang para pemilik usaha di sekitar Jembatan Otista yang mengalami kerugian selama perbaikan jembatan.

“Datanya memang semua drop (menurun). Mereka (pedagang) banyak memberikan saran seperti pengaturan lalu lintas, penempatan petugas, evaluasi rekayasa lalu lintas,” kata Bima Arya dilansir dari Republika.co.id pada Senin, 5 Juni 2023.

Ia mengungkapkan, hal yang banyak dikeluhkan pedagang adalah para pengendara motor yang berputar sembarangan. Seharusnya mereka hanya bisa berputar hingga batas pengerjaan perbaikan Jembatan Otista.

Deretan ruko milik para pengusaha, terutama kuliner, tidak didatangi oleh pembeli. Menurutnya, para petugas juga harus berjaga untuk memastikan para pengendara tidak melakukan pelanggaran.

Bima Arya pun menerima beberapa usulan soal pajak. Salah satunya ialah keringanan pajak selama pembangunan Jembatan Otista dilakukan, dengan kondisi keuangan para pengusaha yang menurun.

“Saya tidak keberatan untuk meringankan beban pajak warga selama masih ada dalam kewenangan saya, ini akan dikaji cepat,” ujarnya.

Ke depannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan terus berkomunikasi secara intensif dengan para pedagang. Serta akan melakukan pertemuan kembali, agar dampak yang dirasakan oleh masyarakat bisa kembali didiskusikan.

Pembongkaran dan pembangunan Jembatan Otista membuat akses Jalan Otista, Kota Bogor ditutup sehingga tidak bisa lagi dilintasi. Setelah akses jalan penghubung Tugu Kujang dan Suryakencana itu ditutup, pengguna jalan dialihkan dengan mengikuti rekayasa lalu lintas yang sudah diskenariokan dan disosialisasikan kepada masyarakat.

Penutupan Jalan Otista dilakukan dengan aktivasi traffic light atau lampu pengatur lalu lintas di simpang Tugu Kujang pada Senin malam, 1 Mei 2023. Sehingga kendaraan yang semula dari arah Terminal Baranangsiang masuk ke Jalan Otista, saat ini diluruskan menuju Jalan Pajajaran arah Jambu Dua menjadi dua arah.