AKURAT.CO, Mabes Polri memastikan kasus yang dialami ABG berusia 15 tahun di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), bukan pemerkosaan melainkan persetubuhan anak di bawah umur.

Karo Penmas DivHumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan kasus tersebut akan ditangani secara profesional hingga tuntas.

 "Yang jelas gini, secara umum Polri memastikan bahwa kasus itu ditangani sampai tuntas. Nanti kita lihat yang jelas kasus ini ditangani secara proporsional dan profesional," ujar Ramadhan kepada awak media, Jumat (2/6/2023).

baca juga:

Ramadhan menyampaikan kasus tersebut kini ditangani Polres Parigi.  Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan akan melakukan tindakan lain apabila terdapat anggota yang terbukti terlibat.

"Kami pastikan bahwa kasus ini tidak ditutup-tutupi. Dan apabila ada anggota yang terlibat dan bersalah, maka pasti akan dikenakan sanksi," jelasnya.

Sebelumnya Kapolda Sulteng, Irjen Agus Nugroho, mengatakan narasi yang menyebutkan pemerkosaan adalah keliru. Sebab menurutnya tidak ada kekerasan atau ancaman kekerasan di baliknya. Selain itu, perbuatan itu tidak terjadi bersama-sama sehingga istilah pemerkosaan bergiliran tidaklah tepat.

"Dalam perkara ini tidak ada unsur kekerasan, ancaman, ataupun ancaman kekerasan termasuk juga pengancaman terhadap korban. Dalam kaitan dengan dilakukan secara bersama-sama, dari pemeriksaan pun sudah jelas dan tegas bahwa tindak pidana ini dilakukan berdiri sendiri-sendiri, tidak dilakukan secara bersama-sama," ucap Irjen Agus Nugroho.

Dari 11 pelaku baru 10 orang yang dijerat sebagai tersangka. Satu lainnya yang belum dijerat sebagai tersangka adalah oknum anggota Brimob yang disebut masih menjalani pemeriksaan.

Agus menyebut alasan oknum Brimob itu belum jadi tersangka karena minimnya alat bukti. Selain itu, Agus meminta 3 dari 10 tersangka yang statusnya masih buron segera menyerahkan diri.[]