Sentimen
Positif (100%)
1 Jun 2023 : 07.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Yogyakarta, Kuala Lumpur, Balekambang, Solo

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Pemda Perlu Mendorong Kalangan Swasta Berinovasi Bikin Destinasi Wisata Baru

1 Jun 2023 : 07.09 Views 15

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Pemda Perlu Mendorong Kalangan Swasta Berinovasi Bikin Destinasi Wisata Baru

Krjogja.com - SOLO - Pemerintah Daerah di Solo Raya disarankan untuk lebih agresif membuka destinasi wisata baru. Harus diakui pengelola daerah tujuan wisata di Yogyakarta yang merupakan tetangga Surakarta lebih bergerak maju karena aktif membuka destinasi wisata baru, ber inovasi dan aktif mempromosikan baik melalui media sosial ataupun melibatkan kalangan seniman untuk mencipta lagu sesuai nama destinasi wisata baru.

Seperti lagu "Banyu Langit" yang sukses mendongkrak destinasi desa wisata baru Desa Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi terkenal akhirnya banyak dikunjungi wisatawan.

Pemerintah Daerah di Solo Raya belum terlambat untuk memberi ruang dan kesempatan agar pengusaha di Solo Raya ber inovasi membuka lahan destinasi wisata baru seperti yang dilakukan pihak swasta Wong Solo Grup yang membuka lahan destinasi wisata berdasar keindahan lingkungan sungai yakni Kali Pepe Land yang terletak  di Desa Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali.

Hal itu dikatakan Haji Al Amin SE, Caleg DPR RI Dapil V Jateng dari Fraksi PAN yang meliputi daerah pemilihan Solo, Sukoharjo, Boyolali dan Klaten di  rumahnya di Jalan Dr Rajiman, Bumi, Laweyan, Solo, baru - baru ini.

Mas Amin panggilan akrab pengusaha kaos dan konveksi itu mencontohkan ada destinasi wisata Kali Pepe Land yang bisa dijadikan contoh dan rujukan bagi pemerintah daerah agar mempermudah investor bidang pariwisata untuk berinovasi membuka lahan wisata baru

"Pengusaha atau investor yang akan berinovasi membuka lahan daerah tujuan wisata baru agar dipermudah ijinnya. Bahkan kalau perlu difasilitasi dan diberi keringanan pajak. Karena lahan wisata memiliki efek domino positip. Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi UMKM juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi para warga yang berdomisili di sekitar lokasi destinasi wisata itu," tutur Mas Amin sembari membagi pengalamannya saat berkunjung di beberapa destinasi wisata di Malaysia.

Menurut Mas Amin pihaknya berkaca dari pengalaman saat berada di Malaysia. Di Kuala Lumpur rombongan Mas Amin disuguhi dengan pemandangan destinasi wisata air yang ada di bantaran sungai juga persawahan yang nampak indah.

"Bukan hanya merupakan wisata air saja, melainkan banyak sekali kegiatan yang menjadi pendukungnya. Dari joging, berjalan kaki menyusuri persawahan sambil menikmati gemericiknya air sungai. Hal itu  bisa di buat di Solo, Sukoharjo, Boyolali dan Klaten," ujar H Al Amin SE.

Selain joging, lanjut Mas Amin, panggilan akrab cucu KH Moh Adnan penulis Tafsir Al Qur'an Bahasa Jawa, bisa gowes dengan bersepeda gunung yang sudah disediakan pengelola wisata untuk menyusuri pemandangan persawahan. Hal itu untuk jadwal wisata di pagi hari. Sementara sore hingga malam hari, bisa menikmati indahnya pemandangan cahaya lampu warna warni menghiasi lokasi wisata yang dikelilingi persawahan dan sungai.

"Ini merupakan wisata hati tersendiri, serasa menikmati sejuknya udara malam hari yang nyaman," ujarnya.

Sehingga tidak ada salahnya, tambah Mas Amin, destinasi wisata air yang ada di Malaysia itu diterapkan di Indonesia. Setidaknya di Jawa Tengah atau Soloraya.

Kawasan Solo, Sukoharjo juga Boyolali dialiri Sungai Bengawan Solo juga anak sungai Bengawan Solo. Boyolali ada Sungai Jenes, Waduk Cengklik dan Pengging. Sementara Klaten banyak memiliki sumber mata air yang tidak pernah kering sekalipun musim kemarau.

"Kali Pepe Land yang ada di Ngemplak, Boyolali ini bisa dipakai rujukan percontohan," saran Mas Amin.

Kali Pepe Land, masih menurut penuturan Mas Amin, lokasinya cukup strategis, dekat dengan bandara yang tidak jauh dari Solo, Sukoharjo, Boyolali dan Klaten. Bahkan termasuk Desa Colomadu masuk wilayah Kabupaten Karanganyar.

"Kali Pepe Land bisa menyerap tenaga kerja dari wilayah Karanganyar dan Boyolali sekaligus UMKM nya. Wisata berbasis sungai seperti Kali Pepe Land bagus dibuat untuk percontohan di di kawasan Sukoharjo, Klaten juga Solo," paparnya.

Mas Amin menambahkan, pastinya bagi yang bersinggungan langsung dengan bantaran sungai, ada semacam persyaratan khusus untuk segi keamanan pengunjung. Artinya, selain dibangun semacam parapet, tanggul yang sangat kokoh penahan gelombang banjir, juga bangunan pendukung untuk keamanan, kenyamanan bagi pengunjung.

"Solo ada Taman Sunan Jogo Kali, Sukoharjo Banana Garden, Boyolali selain Kali Pepe Land, banyak sekali wisata air juga di Pusur, Klaten adanya wisata air water gong. Khusus Solo, selain tidak memiliki wisata air juga minim destinasi wisata kecuali Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Puro Mangkunegaran dan Balekambang, kini ada Taman Solo Safari dan masjid Raya Sheikh Zayed.
Bisa jadi, dari sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo yang ada di Telukan, Bacem hingga Taman Jurug dikelola layaknya Malaysia, bisa menjadikan destinasi wisata tersendiri. Meriahnya Sungai Bengawan Solo dengan gemerlap cahaya lampu di malam hari, bisa menambah income daerah setempat," pungkas Mas Amin. (*)

Sentimen: positif (100%)