Sentimen
Positif (57%)
20 Mei 2023 : 11.58
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Grup Musik: Coldplay

Tokoh Terkait

Chris Martin Coldplay Mengidap Synaesthesia, Bukan Pendukung LGBT

20 Mei 2023 : 11.58 Views 12

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Chris Martin Coldplay Mengidap Synaesthesia, Bukan Pendukung LGBT

PIKIRAN RAKYAT - Chris Martin, vokalis Coldplay menjadi perbincangan setelah mengumumkan akan menggelar konser bertajuk Music of the Spheres World Tour di Asia di Indonesia pada 15 November 2023.

Namun kedatangan Coldplay dan Chris Martin CS di Jakarta menuai pro kontra. Ada sekelompok yang menolak kedatangan Chris Martin CS ke Indonesia karena dituduh sebagai pendukung Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender atau LGBT.

Hal tersebut bertentangan dengan hukum islam di Indonesia yang menolak LGBT. Setelah ditelusuri, ada fakta menarik tentang Chris Martin. Sang vokalis ternyata mengidap Synaesthesia.

Baca Juga: Link Beli Tiket Coldplay Jakarta Jumat, 19 Mei 2023, Simak juga Tips Ampuh Menang War Tiket

Synaesthesia bukanlah penyakit, tetapi kondisi neurologis yang menghasilkan pengalaman sensorik yang tidak biasa. Dalam synaesthesia, stimulasi pada satu indra menghasilkan respons atau pengalaman pada indra lainnya. Dalam kata lain, seseorang dengan synaesthesia dapat mengalami penggabungan atau percampuran indra yang tidak biasa.

Contohnya, seseorang dengan synaesthesia mungkin melihat angka atau huruf dengan warna tertentu. Ini berarti ketika mereka melihat angka 3, mereka mungkin melihatnya sebagai warna hijau, sedangkan angka 5 mungkin mereka lihat sebagai warna merah. Ada juga bentuk synaesthesia lainnya, seperti melihat rasa, mendengar bentuk, atau merasakan aroma saat melihat sesuatu.

Synaesthesia bukanlah gangguan atau penyakit yang memerlukan pengobatan. Secara umum, orang-orang dengan synaesthesia hidup dengan pengalaman ini sepanjang hidup mereka dan mereka menganggapnya sebagai bagian yang unik dari cara mereka berinteraksi dengan dunia. Bagi beberapa orang, synaesthesia bahkan bisa menjadi sumber inspirasi dalam seni, musik, atau penulisan.

Dalam wawancaranya bersama NME, Chris Martin mengatakan kondisi Synaesthesia ini sering hadir secara tiba-tiba di benaknya. Namun dia menyebut ini adalah kondisi yang wajar sebagai penyanyi.

Baca Juga: War Tiket Coldplay Jakarta Pakai Incognito Mode, Lebih Mulus dan Mudah

"Menurut saya ini bukan hal yang aneh bagi penulis lagu," kata Chris martin.

Synaesthesia yang dialami Chris Martin terjadi ketika menulis lagu baru. Misalnya saat dia memutuskan tema warna dalam album baru, tiba-tiba muncul warna lain di benaknya.

"Saat memikirkan lagu atau album orang lain, sering kali ada warna yang muncul di benak saya. Album terakhir yang kami buat seharusnya lebih berwarna perak dan biru, dua pola, malam yang tenang. Dengan ini (Synaesthesia) kami mencoba menggabungkan seluruh spektrum kami," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam laman NME.

Kondisi Chris Martin ini terjadi ketika dia membuat album A Head Full of Dreams. Itu sebabnya sampul album hingga konser Coldplay penuh dengan warna.***

Sentimen: positif (57.1%)