Sentimen
Negatif (66%)
12 Mei 2023 : 16.52
Informasi Tambahan

BUMN: TransJakarta

Kab/Kota: Bogor, Jabodetabek, Paseban

Kasus: Kemacetan

Tokoh Terkait
Bima Arya

Bima Arya

Atasi Kamacetan di Kota Bogor, Ini Strategi Terbaru dari Pemkot

12 Mei 2023 : 16.52 Views 4

Ayobogor.com Ayobogor.com Jenis Media: Regional

Atasi Kamacetan di Kota Bogor, Ini Strategi Terbaru dari Pemkot

AYOBOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerjasama dengan PT. Transportasi Jakarta untuk meningkatan kapasitas manajemen Perumda Transportasi Pakuan Kota Bogor dalam integrasi layanan dan penyelenggaraan angkutan umum massal Trans Pakuan.

Kerjasama itu dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Transportasi Jakarta dengan Perumda Transportasi Pakuan di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Kamis 11 Mei 2023.

Dalam nota kesepahaman itu bagian dari strategi utama Kota Bogor untuk mengurai persoalan kemacetan. Pasalnya, selama sepuluh tahun ini ada empat kebijakan yang dilakukan untuk mengurangi kemacetan.

Pertama yakni kebijakan re-distribusi fungsi yakni mengatur wilayah pelayanan agar tidak terkonsentrasi di pusat kota. Diantaranya dengan memindahkan Balai Kota ke Katulampa.

Kedua, pembangunan infrastruktur atau akses jalan dengan membangun jalan R3, jalan R2, jalan BIRR, jalan BORR, exit toll, termasuk pelebaran jembatan Otista yang saat ini sedang dikerjakan.

"Kebijakan ketiga yakni konversi atau memindahkan kebiasaan warga dari memakai kendaraan pribadi ke transportasi publik yang nyaman. Dilakukan dengan cara konversi angkot ke bus dan hadirnya Biskita," ucap Wali Kota Bogor, Bima arya Sugiarto.

Kebijakan keempat, lanjut Bima yakni integrasi. Ia mengungkapkan Penduduk Kota Bogor ada 1 juta dan Kabupaten Bogor ada 5 juta. Jadi tidak bisa ditampik terdapat faktor mobilitas orang yang padat di sekitar Jabodetabek, mengingat setiap hari saja ada 800 ribu orang Bogor yang ke Jakarta dan di akhir pekan ada 400 ribu orang Jakarta yang datang ke Kota Bogor.

"Kalau tidak saling terintegrasi Bogor bisa 'selesai'. Makanya setiap tahun selalu mengajukan proposal ke Jakarta terkait isu banjir dan transportasi  namun belum ada yang disetujui. Kami pernah mengajukan permintaan bantuan pengadaan bus dan terminal bubulak jadi TOD. Kalau terminal bubulak nyaman disertai dengan Trans Jakarta yang langsung tembus sampai ke terminal bubulak, maka akan jauh mengurangi kendaraan masuk ke jakarta," jelasnya.

Sentimen: negatif (66.7%)