Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Mempawah
Tokoh Terkait
Santri Berhamburan Lari dari Ledakan Lumpur di Wajok, Penampakan setelah Kejadian Disorot
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Santri Pondok Pesantren Nurul Alamiyyah di Wajok Hilir, Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat berhamburan usai sebuah ledakan terjadi di dekat ruang laboratorium pada Senin, 8 Mei 2023. Ledakan itu disertai munculnya semburan lumpur panas yang mengeluarkan bau menyengat seperti gas.
Ledakan terjadi setelah pihak pesantren mengebor tanah sedalam 40 meter. Pengeboran dilakukan dengan tujuan mendapat sumber air bersih untuk keseharian para santri.
"Semburan lumpur panas terjadi setelah pengeboran disusul terjadinya ledakan yang menghantam bangunan laboratorium," kata Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Alamiyyah KH Husnan Bin Nur Alam, Selasa, 9 Mei 2023.
Ledakan Sudah 3 Kali Terjadi
Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Alamiyyah KH Husnan Bin Nur Alam mengatakan, peristiwa serupa pernah terjadi pada 2003 silam. Kala itu fenomena semburan air bahkan berlangsung selama satu hari penuh.
Baca Juga: Bupati Jeje Ingin Selesaikan Kasus Guru ASN Baik-baik, Berharap Tak Mengundurkan Diri
“Sebelumnya pada 2003 itu di depan pagar pondok jaraknya satu meter pernah meledak selama 24 jam banyak air yang keluar dan airnya dijadikan obat oleh orang sekitar," katanya.
Selang tiga tahun, pihak pengelola pesantren dibantu Bupati mengupayakan sumur bor untuk peserta didik yang ada di lembaga pendidikan tersebut, namun lagi-lagi menimbulkan ledakan.
"Kemudian tahun 2006, Bupati Mempawah Agus Salim (periode 2004-2009) menganggarkan untuk membuat sumur bor dan pukul 10 malam meledak ketika pengeboran sudah mencapai 40 meter dan semua mesin hancur,” ucap dia.
Rencana Pesantren Dipindahkan
Personel TNI berdiri di lokasi semburan lumpur panas di Pondok Pesantren Nurul Alamiyyah di Wajok Hilir, Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin (8/5/2023). Semburan lumpur panas tersebut terjadi setelah pihak pondok pesantren melakukan pengeboran tanah sedalam 40 meter untuk mendapatkan sumber air bersih yang kemudian terjadi ledakan yang menghantam bangunan laboratorium. JESSICA HELENA WUYSANG
Kendati sudah beberapa kali terjadi, pihak pengurus pesantren terus mencoba untuk menyediakan air yang layak bagi para santri. Mereka juga sempat mendapat kabar dari tim pengebor tanah jika kali ini kemungkinan akan ditemukan air bersih.
Baca Juga: Prof. Dr. Sulianti Saroso, Dokter Masyarakat yang Lahir dari Darah Priyayi
“Saya tanya tim yang mengebor katanya bagus bahkan airnya bisa diminum,” kata dia.
Akan tetapi ledakan tak dapat dihindari, semburan air beserta lumpur justru memancar keluar dari titik pengeboran. Alhasil saat ini, pemerintah akan mengambil sampel tanah untuk dibawa ke laboratorium. Apabila hasil pengecekan membuktikan bahwa air di sekitar pesantren mengandung gas berbahaya, maka pusat pendidikan itu akan dipindahkan.
“Sampelnya masih dibawa ke laboratorium dan ditunggu sampai dua minggu. Jika positif (mengandung gas) maka pondok pesantren akan dipindahkan,” tuturnya.
“Insya Allah ke depannya saya akan mengusahakan untuk mendapatkan air bersih, saya akan cari pipa untuk menampung dan beli wing yang besar dan semoga ada bantuan dari pemerintah setempat,” kata dia.
Baca Juga: Anies Baswedan Dinilai Realisasikan Hampir 70 Persen RPJMD Saat Jadi Gubernur Jakarta
Penampakan setelah Ledakan
Seorang santri mengemas buku-buku yang diselamatkan dari bangunan laboratorium yang terkena ledakan semburan lumpur panas di Pondok Pesantren Nurul Alamiyyah di Wajok Hilir, Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin (8/5/2023).
Seorang fotografer dari Antara menangkap momen pascaledakan hebat yang terjadi di laboratorium Pondok Pesantren Nurul Alamiyyah di Wajok Hilir. Tampak seorang santri menyisihkan buku-buku yang selamat dari semburan lumpur Senin kemarin, 8 Mei 2023.
Di sekelilingnya terlihat genangan air bercampur lumpur, sisa semburan dari pengeboran tanah sedalam 40 meter. Ada juga beberapa sarung baru yang masih tersimpan rapi di dalam kemasan.
Lokasi ledakan yang bertepatan di laboratorium pesantren tampak sudah dipasangi garis polisi demi keamanan dan keselamatan warga pondok.***
Sentimen: negatif (100%)