Lumpur Panas Sembur Lab Ponpes di Kalimantan Barat, Dampak Pengeboran 40 M demi Air Bersih
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT – Lumpur panas menyembur dari dalam tanah milik Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Alamiyyah di Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Laboratorium pondok dihantam bertubi-tubi oleh semburan lumpur.
Bukan hanya menyemburkan lumpur panas beserta air, ikut tercium bau menyengat yang diduga merupakan aroma gas dari dalam tanah. Insiden diketahui terjadi usai pengelola pesantren mengebor tanah sedalam 40 meter, demi mendapatkan sumber air bersih.
"Semburan lumpur panas terjadi setelah pengeboran disusul terjadinya ledakan yang menghantam bangunan laboratorium," kata Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Alamiyyah KH Husnan Bin Nur Alam, di Wajok Hilir, Jungkat, Selasa, 10 Mei 2023.
Dia menjelaskan, peristiwa semburan kali ini bukan kali pertama terjadi. Pasalnya, beberapa tahun lalu hal serupa pernah terjadi di lingkungan pesantren Nurul Alamiyyah. Dengan yang sekarang, total sudah 3 kali ledakan hasil pengeboran di ponpes itu.
Baca Juga: Wapres Minta Pemerintah Cina Atasi Hambatan Ekspor Sarang Burung Walet
“Sebelumnya pada 2003 itu di depan pagar pondok jaraknya satu meter pernah meledak selama 24 jam banyak air yang keluar dan airnya dijadikan obat oleh orang sekitar. Kemudian tahun 2006, Bupati Mempawah Agus Salim (periode 2004-2009) menganggarkan untuk membuat sumur bor dan pukul 10 malam meledak ketika pengeboran sudah mencapai 40 meter dan semua mesin hancur,” ucapnya.
Sebelum mengebor tanah untuk mendapatkan air bersih, Husnan mengaku perusahaan pengeboran telah meyakinkan mereka bahwa sumur bor dapat digunakan. “Saya tanya tim yang mengebor katanya bagus bahkan airnya bisa diminum,” kata dia.
Namun semburan terakhir membuatnya kapok untuk melakukan pengeboran sumur lagi di masa depan. Selepas insiden itu, ia melanjutkan, pemerintah setempat sempat mengecek sampel tanah sekitar Ponpes.
“Sampelnya masih dibawa ke laboratorium dan ditunggu sampai dua minggu. Jika positif (mengandung gas) maka pondok pesantren akan dipindahkan,” ujar dia lagi.
Baca Juga: Sahabat Ungkap Sosok Asli Dokter Wayan, Pemilik Rumah Mewah yang Dipenuhi Sampah
Menurutnya, pondok pesantren tidak menutup pintu untuk bantuan apapun terkait pengeboran untuk mendapatkan air bersih.
“Insya Allah ke depannya saya akan mengusahakan untuk mendapatkan air bersih, saya akan cari pipa untuk menampung dan beli wing yang besar dan semoga ada bantuan dari pemerintah setempat,” kata dia.
Video semburan ini sempat heboh di media sosial, setelah diunggah oleh @Midjan_La_2 pada Senin, 8 Mei 2023 lalu. Kebanyakan dari warganet mengherankan kedalaman pengeboran yang dinilai terlalu berlebihan.
“40 meter kalian nyari apa, ponpesnya dataran tinggi kah? biasanya 5-12 meter normal,” ucap @Kop*****.
“itu mau nambang minyak apa gimana nyampe 40 meter dalemnya,” kata @AlSa** menimpali.
Ada juga yang menyebutkan adanya potensi bencana serupa Lapindo di wilayah Ponpes, “Takut nya jd Lapindo kedua..smoga tidak,” kata @pasti****. ***
Sentimen: negatif (100%)