Sentimen
Positif (99%)
10 Mei 2023 : 23.41
Informasi Tambahan

Institusi: UNAIR, Universitas Airlangga

Kab/Kota: Tasikmalaya, Yogyakarta, New Delhi

Kasus: Narkoba

Partai Terkait

Perjalanan Karier Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sosok Berpengaruh bagi Kesehatan Masyarakat Indonesia

10 Mei 2023 : 23.41 Views 10

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Perjalanan Karier Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sosok Berpengaruh bagi Kesehatan Masyarakat Indonesia

PIKIRAN RAKYAT – Ilustrasi wajah  Prof. Dr. Julie Sulianti Saroso tengah menghiasi Google Doodle pada hari ini, Rabu, 10 Mei 2023. Hal itu merupakan cara Google Doodle untuk ikut merayakan ulang tahun ke 106 Sulianti Saroso.

Lantas, siapakah sosok Sulianti Saroso? Berikut rangkumannya sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Indonesia.go.id.

Sulianti Saroso merupakan sosok penting dan berpengaruh bagi dunia kesehatan masyarakat di Tanah Air. Salah satu dokter perempuan pertama di Indonesia itu dikenal sebagai dokter yang membantu masyarakat rentan terkait akses layanan kesehatan berkualitas.

Ia juga merupakan dokter wanita yang berkaitan dengan dua urusan, yakni keluarga berencana, dan pencegahan, pengendalian penyakit menular.

Baca Juga: Kisah Sedih di Balik Viralnya Remaja Berkaos Lusuh dan Sobek Ikuti Tes Polisi

Sepanjang karirnya, Sulianti Saroso lebih tertarik menggeluti pekerjaan sebagai peneliti dan perancang kebijakan kesehatan dibandingkan menjadi dokter praktik. Menurut putri Sulianti Saroso, Dita Saroso, ibunya itu diketahui hampir tidak pernah menyuntik orang.

“Ibu itu lebih sebagai dokternya masyarakat,’’ katanya, dikutip  dari laman resmi Indonesia.go.id. pada Rabu, 10 Mei 2023.

“Ibu itu hampir-hampir tak pernah menyuntik orang atau menulis resep,’’ ujarnya melanjutkan.

- Pada masa pendudukan Jepang hingga awal kemerdekaan, Sulianti pernah bekerja sebagai dokter di RS Umum Pusat di Jakarta. Kini, rumah sakit tersebut dikenal dengana nama RS Cipto Mangunkusumo.

Baca Juga: Perbaikan Jalan Penghubung Jembatan Cidugaleun di Tasikmalaya Butuh Rp1 Miliar

- Ketika Ibu Kota Negara pindah ke Yogyakarta, ia pun ikut pindah dan menjadi dokter republiken sekaligus bekerja di RS Bethesda Yogyakarta.

- Pada 1947, Sulianti mengikuti delegasi KOWANI ke New Delhi. Ia turut menggalang pengakuan untuk kemerdekaan Indonesia.

- Pada 1948, Sulianti pernah ditahan selama dua oleh Belanda lantaran masuk ke dalam daftar pejuang kemerdekaan.

- Pernah menjadi bagian dari Kementerian Kesehatan untuk memimpin program yang meningkatkan akses kesehatan bagi perempuan, anak-anak, dan penduduk desa.

- Pada 1967, menjadi Direktur Lembaga Riset Kesehatan Nasional (LRKN).

Baca Juga: Lima Polisi di Kutai Barat Dipecat Tidak Hormat, Imbas Tinggalkan Tugas dan Terlibat Narkoba

- Pada 1969, Sulianti Saroso mulai terjun ke dunia pendidikan sebagai pengajar di Universitas Airlangga yang sekaligus melatih generasi dokter dan petugas kesehatan berikutnya.

Sulianti Saroso juga pernah mengemban tugas sebagai Presiden perempuan kedua Majelis Kesehatan Dunia yang bertugas di beberapa organisasi ternama, termasuk Komite Pakar Kesehatan Ibu dan Anak WHO, Komisi Pengembangan Masyarakat PBB di negara-negara Afrika, dan Komisi Nasional Perempuan Indonesia.

Sulianti Saroso merupakan lulusan kedokteran dari Sekolah Geneeskundige Hoge pada tahun 1942. Ia pun meneruskan pendidikannya di Eropa dan Amerika Serikat hingga mendapatkan sejumlah gelar lanjutan dalam bidang kesehatan masyarakat.***

Sentimen: positif (99.4%)