Sentimen
Positif (99%)
8 Mei 2023 : 11.36
Informasi Tambahan

Event: KTT ASEAN

Kab/Kota: Surabaya, Labuan Bajo

Kasus: teror

Indonesia Diminta Tak Gunakan Politik Mercusuar di Forum KTT ASEAN

8 Mei 2023 : 11.36 Views 8

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Indonesia Diminta Tak Gunakan Politik Mercusuar di Forum KTT ASEAN

MerahPutih.com - Indonesia diminta tak menggunakan politik mercusuar dalam Forum KTT ASEAN. Hal itu disampaikan Ketua DPD RI LaNyalla Mattalittinmengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaran KTT ASEAN pada 10-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pertemuan yang akan dihadiri para Kepala Pemerintahan 11 negara Asia Tenggara itu akan membicarakan hal-hal penting, di antaranya Indonesia akan mendorong ASEAN menjadi motor stabilitas dan perdamaian kawasan maupun dunia.

Baca Juga:

4 Bandara Jadi Tempat Parkir Pesawat Delegasi KTT ASEAN Labuan Bajo

"Tentu saja bukan perkara mudah, mengingat stabilitas dalam negeri menjadi fokus utama dan akan menjadi sorotan. Ini penting saya ingatkan, agar jangan sampai sekadar politik mercusuar belaka," kata LaNyalla, Senin (8/5).

Senator asal Jawa Timur itu juga menyinggung tantangan jangka panjang yang akan dihadapi nantinya. Sebagai motor penggerak negara-negara di kawasan, LaNyalla mengingatkan seharusnya sistem negara kita harus lebih kuat dan stabil dibanding negara lainnya di kawasan.

"Riak-riak yang terjadi di dalam negeri jangan dianggap hal sepele. Ini soal kewibawaan bangsa kita, seperti bagaimana Indonesia menghadapi gejolak dan teror KKB di Papua, kasus-kasus TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) di Myanmar dan masalah lainnya yang memerlukan diplomasi tingkat dunia," tegas dia.

Baca Juga:

Timor Leste Masih Jadi Pengamat Saat KTT ASEAN Labuan Bajo

Tokoh asal Bugis yang besar Surabaya itu menilai, yang tak kalah penting juga adalah pertumbuhan ekonomi. Jika Indonesia ingin menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi, LaNyalla menilai harus terlebih dahulu dimulai di dalam negeri, di mana kita harus menata perekonomian kita agar sepenuhnya dikuasai negara, bukan oleh sekelompok oligarki yang berkolaborasi dengan asing.

"Sementara pribumi hidup dalam kekurangan dan ekonomi yang morat marit. Harapan menjadi episentrum harus didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang mampu menciptakan keadilan ekonomi secara merata, serta tidak dikuasai barang-barang impor," tutur LaNyalla.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan, Indonesia memastikan tiga pilar utama keketuaannya di ASEAN 2023 menjadi hasil yang konkret dan bisa diterapkan oleh masing-masing negara anggota dalam jangka panjang. Indonesia mendorong ASEAN terus menjadi motor stabilitas dan perdamaian kawasan maupun dunia.(Pon)

Baca Juga:

Kapolri dan Panglima Cegah Gesekan Anggota Saat KTT ASEAN

Sentimen: positif (99.6%)