Sentimen
Positif (79%)
6 Mei 2023 : 07.23
Informasi Tambahan

Institusi: UNPAD

Pakar Unpad Kembangkan Lele Transgenik

6 Mei 2023 : 07.23 Views 8

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Pakar Unpad Kembangkan Lele Transgenik

MerahPutih.com - Lele merupakan salah satu jenis ikan yang mudah dibudidayakan. Kendati demikian, budi daya lele kerap tidak menguntungkan.

Alasannya, harga terus menaik akibat adanya monopoli harga, sedangkan harga jual lele tidak terlalu tinggi. Hal ini mendorong sejumlah peneliti maupun pembudi daya lele terus mengupayakan pengembangan ikan yang superior.

Baca Juga:

KKP Perkuat Kualitas Produksi Pasar Perikanan Dalam hingga Luar Negeri

Menurut Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (Unpad) Ibnu Dwi Buwono, lele telah banyak mengalami pemuliaan. Mulai dari strain lokal, lele dumbo, hingga lele sangkuriang dan lele mutiara.

Proses pemuliaan yang terus dilakukan disebabkan masih belum stabilnya proses pertumbuhan dari lele tersebut.

“Lele hibrida itu merupakan ikan yang memang hanya bersifat dominan beberapa generasi, tetapi tidak permanen ke generasi selanjutnya,” kata Ibnu.

Dengan kegundahan Ibnu. Akhirnya, Guru Besar dalam Bidang Ilmu Genetika dan Bioteknologi tersebut mengembangkan lele transgenik. Proses tersebut dilakukan dengan mentransfer gen ikan lele dumbo, dilakukan isolasi, kemudian disisipkan ke DNA genome pada sperma ikan lele mutiara.

Dengan adanya “dua gen” tersebut, ikan lele mutiara mengalami over pertumbuhan, sehingga efek gigantismenya ada. “Pertumbuhan ikan lele mutiara transgenik ini dua sampai tiga kali dari pertumbuhan ikan lele mutiara non-transgenik,” ujarnya.

Implikasi dari pengembangan lele transgenik tersebut ialah mempercepat masa panen. Masa budi daya mengalami pemotongan. Jika pembudi daya ingin menjual lele untuk kebutuhan konsumsi, maka dengan lele transgenik akan mempercepat masa budi daya sekaligus menghemat biaya pakan.

Ibnu menjelaskan, beberapa wilayah di Indonesia kerap mengalami kekosongan produksi lele saat musim kemarau. Hal ini disebabkan, di musim kemarau gonad pada indukan lele tidak banyak yang matang sehingga mendorong menurunnya produksi.

Melalui pengembangan lele transgenik, Ibnu juga mendorong untuk mempercepat pematangan gonad sehingga pada musim kemarau, stok indukan gonad lele tetap tersedia dan mampu memproduksi benih.

“Sehingga benihnya selalu ada,” imbuhnya.

Ibnu menegaskan, implementasi program pemuliaan yang tidak tepat juga dapat mengakibatkan kekurangan benih pada musim kemarau. Setiap generasi lele harus memiliki pertumbuhan yang sangat stabil.

“Inilah yang menginspirasi saya untuk menciptakan super growth pada generasi ikan lele ini dengan pertumbuhan yang stabil,” kata Ibnu. (Imanha/Jabar)

Baca Juga:

KKP Hentikan Dua Proyek Reklamasi di Kepulauan Riau

Sentimen: positif (79%)