Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Bogor, Jeneponto
Kasus: pencurian
Tokoh Terkait
Ribuan Kelas SD dan SMP di KBB Rusak, Disdik Hanya dapat Bantuan Rp22 Miliar
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Ribuan ruang kelas sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kabupaten Bandung Barat rusak mulai dari skala ringan, sedang, hingga berat. Dibutuhkan anggaran yang cukup besar untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) KBB dan terdapat di Dapodik, untuk tingkat SD kondisi ruang kelas yang rusak terbagi ke dalam 1.700 ruang rusak ringan, 1.151 ruang rusak sedang, dan 459 ruang rusak berat.
Sedangkan di tingkat SMP, sebanyak 564 ruang kelas rusak ringan, 696 ruang rusak sedang, dan 66 ruang rusak berat.
“Sebagian besar penyebab kerusakan ini disebabkan usia bangunan yang sudah tua dan sudah lama tidak tersentuh perbaikan,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Rustiyana, Kamis, 4 Mei 2023.
Baca Juga: Polres Jeneponto Diserang OTK, Media Diminta Ikut Jaga Keamanan dan Kedamaian
Rustiyana menyebutkan data itu bergerak dinamis. Artinya, ada yang diperbaiki tapi ada juga yang rusak, jadi tidak bisa sekaligus penanganannya karena butuh anggaran besar.
Lebih lanjut, Rustiyana mengatakan prioritas perbaikan terhadap ruang kelas yang mengalami kerusakan dengan kategori rusak berat. Pasalnya kelas yang kerusakannya lebih dari 80% maka tidak boleh digunakan karena khawatir bisa mencelakakan murid dan guru.
“Penanganannya biasanya dirobohkan terlebih dahulu dan dibuatkan berita acaranya, kemudian dibangun baru,” katanya.
Baca Juga: Jokowi: Kita Baru Kumpulkan Data-Data Jalan yang Rusak Parah
Untuk anggaran perbaikan, tahun ini KBB hanya mendapatkan alokasi bantuan untuk SD dari Dana Alokasi Khusus (DAK) hanya Rp7 miliar, sementara untuk SMP Rp15 miliar. Rustiyana mengatakan anggaran itu tentu tidak cukup untuk mengentaskan semua ruang kelas rusak.
Perhitungannya untuk perbaikan ruang kelas yang RR dan RS anggarannya sekitar Rp100 juta, tapi untuk yang RB butuh anggaran Rp200 juta.
"Jika dikalkulasikan, anggaran perbaikan ruang kelas tahun ini dari bantuan pusat, provinsi, dan kabupaten paling bisa menangani kurang lebih ratusan kelas. Pastinya butuh waktu lama untuk bisa mengentaskan semua itu," katanya.
Baca Juga: Banjir Bogor: 10.294 Penduduk Kena Dampak, 1.893 Rumah di Dua Kecamatan Terendam
Lebih lanjut dikatakan Rustiyana, untuk DAK dari pusat ke depan, berupa program pengentasan. Rustiyana mencontohkan untuk SMPN 1 Cililin tahun ini dapat bantuan perbaikan 20 ruang kelas, tapi selama lima tahun ke depan mereka tidak akan dapat bantuan. Selain itu pihaknya juga mendorong program bantuan CSR dari perusahaan untuk perbaikan kelas yang rusak.
"Kalau ada sekolah yang mengajukan perbaikan dari CSR perusahaan sangat dibolehkan, itu akan membantu Disdik karena anggaran terbatas," kata dia.
Kepala SDN Gandrung Endah, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua Lisda Dewiningsih menyebutkan, beberapa kelas di sekolahnya saat ini kondisinya rusak dan perlu perbaikan. Selain itu ada ruang kelas yang belum ada teralis kaca sebagai pengaman sehingga rawan pencurian. Termasuk MCK untuk guru juga hanya ada satu.
"Di sini ada enam rombel, terakhir direhab adalah kelas 1 dan 2 tahun 2018. Untuk ruang kelas lainnya ada yang rusak sedang termasuk mebelernya, makanya kita akan coba juga ajukan bantuan lewat CSR ke perusahaan, siapa tahu bisa membantu," ucapnya.***
Sentimen: negatif (93.8%)