Sentimen
Positif (100%)
4 Mei 2023 : 05.07
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Depok, Palembang

Kasus: korupsi

Pedagang di Sumsel Ingin Sosok Presiden 'Orang Baru'

4 Mei 2023 : 05.07 Views 36

Merdeka.com Merdeka.com Jenis Media: Nasional

Pedagang di Sumsel Ingin Sosok Presiden 'Orang Baru'

Rabu, 3 Mei 2023 15:07 Reporter : Irwanto Logistik Pilkada Depok Mulai Didistribusikan ke TPS. ©2020 Liputan6.com/Immanuel Antonius

Merdeka.com - Warga kalangan bawah di Sumatera Selatan menginginkan Presiden RI periode mendatang tidak terkait dengan kekuasaan saat ini. Dari sosok-sosok yang kemungkinan maju sebagai calon presiden, Anies Baswedan menjadi pilihan utama.

Hal itu terungkap dari wawancara beberapa pedagang Pasar Pagi Lemabang Palembang. Mereka memiliki beragam alasan kenapa Anies Baswedan lebih memikat ketimbang nama lain seperti Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.

Meski tidak begitu mengerti dengan perpolitikan dan stabilitas nasional, masyarakat menilai terjadi kekisruhan, walaupun tidak sampai chaos dalam beberapa tahun terakhir. NKRI harga mati yang digembor-gemborkan, dianggap hanya sebatas ucapan dan status di media sosial.

Perpecahan terlihat dari banyaknya konflik di media sosial ketika topiknya adalah pemerintahan dan kekuasaan. Hal itu bagi masyarakat sebuah ketidakharmonisan dalam berwarganegara dan menyusutnya jiwa bangga terhadap pemimpin negeri ini.

Belum lagi menyangkut korupsi yang makin merajalela. Kasus mantan pejabat Kementerian Keuangan RI baru-baru ini, benar-benar menyedot perhatian dan membuat masyarakat frustasi dengan kondisi bangsa.

Perilaku korupsi yang semakin luas menggambarkan gagalnya pemerintah dalam menciptakan pemerintahan bersih yang tertuang dalam filosofi revolusi mental. Bukannya hadir, pemerintah justru membuka peluang bagi pejabatnya untuk berbuat curang yang ujungnya menggerogoti keuangan negara.

2 dari 3 halaman

Fenomena bermewah-mewah kalangan pejabat juga menaikkan ketidakpercayaan masyarakat. Tapi bukannya dilakukan evaluasi apalagi memproses pejabat yang demikian, pemerintah justru hanya memberi nasihat agar tidak lagi seperti itu untuk meredam amarah masyarakat.

Langkah pemerintah itu bukan menjadi solusi untuk mencegah korupsi, melainkan terkesan menutupi aib-aib pejabat yang memiliki peluang melakukan korupsi. Ulah jahat mantan petinggi di Dirjen Pajak ini saja terbongkar gara-gara kasus anaknya, bukan dari pengungkapkan kasus yang berawal dari indikasi.

"Kondisi negara ini sudah parah, benar kata Rhoma Irama, yang kaya makin kaya, yang miskin makin susah makan apalagi mau berharta," ungkap Herman Dodi (45), salah seorang pedagang, Rabu (3/5).

Ada juga yang beralasan tidak stabilnya ekonomi dibuktikan dengan kenaikan harga bahan pokok dan bahan bakar minyak selama ini. Dua jenis komoditas ini sangat berpengaruh bagi masyarakat karena tak seiring dengan pendapatan.

Program pemerintah semisal Program Keluarga Harapan (PKH) juga dinilai gagal. Hal ini dibuktikan dengan tidak tersebarnya program itu ke masyarakat lain yang sebenarnya masuk dalam kriteria penerima.

Dari tahun ke tahun, peserta PKH hanya itu-itu saja tanpa perubahan sama sekali. Padahal program itu bertujuan sebagai jembatani masyarakat kurang mampu untuk meningkatkan taraf ekonominya.

"Kami lihat peserta PKH ini menjadi salah satu basis pendukung pemerintah saja, mereka tidak bakal teriak karena sudah menerima bantuan dari negara," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Dari beragam alasan yang disebutkan, masyarakat berharap presiden mendatang bisa memperbaiki kondisi negara dan bangsa. Sosok yang dipilih adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang teruji memimpin ibu kota dengan kesuksesannya dan tingkat kecerdasan yang tidak diragukan lagi.

"Kalau masih ada kaitannya dengan presiden sekarang pasti tak akan beda, Indonesia masih begini-begini saja. Makanya perlu presiden baru yang di luar dari kekuasaan sekarang," kata Nawiro (54), pedagang di pasar yang sama.

"Kami nak (mau) Anies tula (itulah)," teriak pedagang-pedagang lain kompak.

Harapan yang sama juga disampaikan buruh bangunan, Wagimin (54). Dia meminta masyarakat lain membuka hati dan pikirannya untuk berbuat yang terbaik dengan memilih Anies Baswedan jika menjadi capres.

Selain orang yang berada di luar lingkaran kekuasaan, Anies Baswedan juga terbukti sukses memimpin DKI Jakarta menjadi lebih maju. Anies juga diyakini mampu meredam perpecahan politik dan saling cemooh yang terjadi saat ini.

"Saya tidak pernah ke Jakarta, tapi hati nurani saya lebih tertuju ke Pak Anies, lihatnya adem, tidak dibuat-buat seperti mau pencitraan saja," terang dia. [cob]

Baca juga:
PKB dan Golkar Sepakat Bentuk Koalisi Inti Hadapi Pemilu 2024
Survei LSI: Prabowo Peringkat Satu Top of Mind, Kalahkan Ganjar dan Anies
Analisis Prabowo Ungguli Ganjar Jika Head to Head
Gerindra Pastikan Pertemuan Jokowi dan Ketum Parpol Tidak Bahas Ganjar-Prabowo
Bertemu Cak Imin, Airlangga Singgung Baju Warna Hijau

Sentimen: positif (100%)