Sentimen
Positif (98%)
1 Mei 2023 : 15.40
Informasi Tambahan

Event: Hari Buruh

Kab/Kota: Paris

Mengenal L'internationale, Syair Semangat Kaum Buruh dalam Melawan Kekuasaan

1 Mei 2023 : 15.40 Views 7

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Mengenal L'internationale, Syair Semangat Kaum Buruh dalam Melawan Kekuasaan

PIKIRAN RAKYAT - Hari Buruh atau May Day tak bisa dilepaskan dengan syair L'internationale. Syair tersebut diciptakan Eugene Pottier, penyair yang sangat berpengaruh di kalangan gerakan sosialis kaum buruh di Paris, Prancis, pada 1871.

L'internationale ditulis Eugene Pottier dalam pelariannya, dia dibantu De Geyter, komponis dari kalangan buruh. Syair tersebut lantas menjadi simbol lagu perjuangan bagi para kaum yang memiliki musuh yang sama, kapitalisme dan imperialisme.

Semangat sang penyair begitu tampak, Eugene Pottier tampak menggebu-gebu meluapkannya dalam L'internationale.

Baca Juga: Sejarah Hari Buruh atau May Day di Indonesia

Syair L'internationale

Bangunlah kaum terhina!
Bangunlah kaum yang lapar!

Kehendak yang mulia dalam dunia
Senantiasa bertambah besar

Lenyapkan adat dan faham tua
Kita rakyat sadar! Sadar!

Dunia sudah berganti rupa
Untuk kemenangan kita

Perjuangan penghabisan
Kumpullah melawan

Internationale
Pasti di dunia

Baca Juga: Pakar Sebut Mi Instan yang Diproduksi di Indonesia Aman Dikonsumsi

Dalam jurnal bertajuk L'internationale versi Suwardi Suryaningrat Perspektif Musikologi Tahun Ajaran 2015/2016 yang ditulis Budi Prihartanto dan Y Edhi Susilo disebutkan, Suwardi Suryaningrat atau lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara melihat syair tersebut memiliki perjuangan, harapan, dan cita-cita yang sama dengan rakyat Indonesia.

Dia lantas menerjemahkan syair tersebut ke bahasa melayu guna memudahkan pendengar memahami pesan yang ada di dalamnya.

L'internationale disebutkan, menjadi usaha pembebasan kelas pekerja atau buruh berdasar atas usahanya sendiri. Tujuan usaha tersebut bukan hendak mendirikan kelas baru, tapi menghapuskan semua kekuasaan sebuah kelas atas kelas baru.

Syair tersebut juga merupakan semangat kepahlawanan rakyat pekerja, semangat untuk bersatu, semangat keberanian untuk berkorban demi masa depan dan cita-cita sebuah keadilan bagi seluruh umat manusia.

Melalui terjemahan L'internationale, Suwardi hendak menularkan jiwa perjuangan bangsa yang menginginkan kemerdekaan.***

Sentimen: positif (98.3%)