AKURAT.CO Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri mengaku telah berkoordinasi untuk menyelidiki kasus Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) imbas adanya penyekapan terhadap 20 pekerja migran di Myanmar.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, polisi juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenku) mengenai hal ini.

"Sudah langsung koordinasi dengan Kementerian terkait serta melakukan penyelidikan terkait TPPO," ujar Djuhandhani saat dikonfirmasi, Jumat (28/4/2023).

baca juga:

Selain dengan Kemenlu, Djuhandhani menjelaskan bahwa polisi juga berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, seperti Ditjen Imigrasi dan KBRI setempat untuk melakukan penanganan dan penyelidikan.

Hingga saat ini, Djuhandhani mengatakan, pihak keamanan tengah melakukan pendataan terhadap para korban terkait kasus tersebut.

"Terus berkoordinasi dengan Kemenlu dan KBRI Yangon (Myanmar), untuk update penanganan para korban. Meminta data dari para korban atau keluarga korban. Guna melakukan penyelidikan terkait TPPO," ujarnya.

Diketahui, telah viral sebuah video berisi tentang sekumpulan orang yang dinarasikan sebagai WNI yang terjebak di Myanmar.

Pada video yang viral di berbagai media sosial tersebut, para korban mengaku dijanjikan suatu pekerjaan di Bangkok, Thailand. Namun, pada kenyataannya mereka justru disekap, disiksa, dan dipaksa bekerja tanpa dibayar di Myanmar. []