Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: Teroris
Mestinya Kelompok Teroris Papua, Bukan KKB
Akurat.co
Jenis Media: News

AKURAT.CO Tokoh muda Papua, Ali Kabiay menegaskan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua layak dikategorikan sebagai organisasi teroris.
Pasalnya, ia melihat pola KKB yang selalu merusak fasilitas umum, termasuk membakar sekolah, bandara dan puskesmas yang dapat dikategorikan dalam aksi-aksi terorisme.
"Untuk itu, narasi-narasi yang dibangun oleh para elite yang sangat mencintai bangsa Indonesia harus menggunakan sebutan Kelompok Teroris Papua karena mereka sudah tidak lagi bisa dikategorikan KKB," ujar Ali Kabiay dalam keterangannya, dikutip Senin (24/4/2023).
baca juga:
Ia pun merespons kejadian jatuhnya empat korban dari pihak TNI di Nduga, Papua Pegunungan, saat berupaya membebaskan pilot Susi Air yang disandera oleh KKB.
"Kami tentu menyampaikan turut berduka cita atas kehilangan prajurit TNI sebanyak empar orang yang gugur dan merupakan kebanggaan bangsa, serta saya yakin mereka diterima di sisi Tuhan karena mempertaruhkan nyawanya dengan melawan teroris," katanya.
Ali juga memahami dalam pertempuran tentu ada korban jiwa yang jatuh. Namun menurutnya, hal itu tidak akan menyurutkan semangat aparat dalam berjuang.
"Tetapi yang ingin saya sampaikan di sini, TNI dan Polri tidak akan pernah mundur sejengkal pun karena akan terus menjaga kedaulatan NKRI," tegasnya.
Ditanya soal adanya perbedaan versi jumlah korban baik dari sisi petinggi TNI, maupun kelompok pendukung teroris Papua, Ali memastikan pihak TNI tentu punya data kredibel.
"Karena infonya kan ada yang bilang jumlah korban sembilan, 11 atau sekira 12 orang, padahal yang kita tahu korban ini dari TNI sejauh ini ada empat orang, dan saya yakin korban dari Kelompok Separatis Papua pastilah ada, cuman mereka sering saat kena tembak tentu akan menyelamatkan kawan-kawannya yang kena tembak," jelas Ali.
Ia meyakini bahwa pihak keamanan atau TNI-Polri memiliki strategi-strategi tertentu untuk mengatasi kelompok teroris itu.[]
Sentimen: positif (66.6%)