Sentimen
Negatif (99%)
23 Apr 2023 : 09.30
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Grup Musik: APRIL

Kasus: mayat, bullying

Heboh Sekte Sesat di Kenya, 21 Jasad Korban Ditemukan di Hutan: Dibuat Kelaparan Demi Bertemu Yesus

23 Apr 2023 : 09.30 Views 7

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Heboh Sekte Sesat di Kenya, 21 Jasad Korban Ditemukan di Hutan: Dibuat Kelaparan Demi Bertemu Yesus

PIKIRAN RAKYAT - Puluhan mayat digali di hutan yang terletak di Kenya Timur, terkait penyelidikan terhadap sebuah sekte sesat di Kenya. Sumber di kepolisian menuturkan, para pengikut sekte sesat itu diyakini telah membuat diri mereka kelaparan sampai mati.

Polisi menggerebek hutan, setelah menerima informasi tentang kematian orang-orang "mati kelaparan dengan dalih bertemu Yesus setelah dicuci otak oleh Paul Mackenzie Nthenge.

Para pejabat melaporkan 7 kematian sehubungan dengan penyelidikan pada Sabtu, 22 April 2023. Laporan itu muncul setelah penangkapan Paul Mackenzie Nthenge, yang dilaporkan mengatakan kepada para pengikutnya untuk membuat diri mereka kelaparan demi "bertemu Yesus".

"Total sejak kemarin, kami memiliki 21 mayat," kata seorang sumber polisi dengan syarat anonim, setelah penggalian di hutan Shakahola di luar kota pesisir Malindi.

Baca Juga: Wakil PM Inggris Dominic Rabb Mengundurkan Diri usai Dituduh Lakukan Bullying

"Kami bahkan belum menggali permukaan yang memberikan indikasi jelas bahwa kami kemungkinan akan mendapatkan lebih banyak mayat pada akhir proses ini," tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, Minggu, 23 April 2023.

Sumber polisi lain mengkonfirmasi jumlah korban yang sama, juga dengan syarat anonimitas. Sedangkan satu sumber Polisi mengatakan bahwa setidaknya, tiga anak termasuk di antara para korban.

Paul Mackenzie Nthenge merupakan pemimpin Gereja Good News International. Dia menyerahkan diri ke polisi dan didakwa bulan lalu, setelah dua anak mati kelaparan dalam tahanan orangtua mereka.

Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan 100.000 shilling Kenya (Rp11 juta). Polisi melaporkan penangkapannya pada 15 April 2023, setelah menemukan mayat 4 pengikutnya yang dilaporkan disuruh kelaparan untuk "bertemu Yesus".

Polisi Kenya mengatakan pada Jumat, 21 April 2023, bahwa mereka telah menggali tiga mayat lainnya. Sebelas pengikut gereja lainnya, yang termuda berusia 17 tahun, dibawa ke rumah sakit, 3 dari mereka dalam kondisi kritis, setelah diselamatkan pada 14 April 2023.

Baca Juga: Seperti Indonesia, Muslim di Libya Juga Rayakan Idul Fitri Secara Terpisah

4 Orang Tewas di Properti Milik Pastor

Sebelum temuan 21 mayat tersebut, Polisi di pesisir Kenya menemukan 15 umat paroki kurus kering di properti seorang pendeta gereja. Selain itu, empat orang meninggal setelah kelompok itu diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit.

Pejabat polisi mengatakan bahwa para penyelidik menerima informasi terkait puluhan orang mati kelaparan setelah pendeta mereka mengatakan itu adalah cara untuk bertemu Yesus. Sebagian besar pengikut tidak bisa berjalan atau berbicara ketika petugas menemukan mereka.

Pendeta Gereja Good News International, Paul Mackenzie Nthenge menyerahkan diri pada Jumat, 14 April 2023 kepada polisi di kota Malindi. Dia ditangkap dan didakwa bulan lalu atas kematian dua anak yang orangtuanya adalah anggota gerejanya.

Dia mengaku tidak bersalah dan dibebaskan dengan jaminan, sementara proses dalam kasus ini berlanjut. Orang-orang yang meninggal belum diidentifikasi, dan mayat mereka dibawa ke kamar mayat di Malindi.

Warga telah mengeluh kepada pihak berwenang setempat tentang pendeta, menuduhnya mendorong kultus yang berkembang di daerah tersebut. Kultus adalah umum di Kenya yang memiliki masyarakat yang sebagian besar religius.

Polisi menerima informasi tentang kemungkinan kuburan massal di properti pendeta, tetapi pencarian awal tidak menemukannya. Investigasi sedang berlangsung, menurut bos polisi sub-county Malindi John Kemboi.***

Sentimen: negatif (99.8%)