Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Yogyakarta, Sleman
Tokoh Terkait
Akun Medsosnya Diretas Jelang Idul Fitri, Gus Miftah Klarifikasi
Krjogja.com
Jenis Media: News

Gus Miftah (Foto Dok)
Krjogja.com - YOGYA - Ustadz kondang Gus Miftah dibuat geram atas ulah orang-orang yang bertanggungjawab denggan meretas akun media sosialnya. Terlebih dilakukan menjelang Idul Fitri 1444 H.
Akibat ulah orang yang tidak bertanggungjawab dan merugikan nama baiknya, dengan meminta-minta sesuatu. Gus Miftah mengklarifikasi dan mengingatkan kepada siapa pun terkait hal itu.
"Berbagai macam modus kejahatan Menjelang idul fitri, mohon waspada dan diabaikan!," ungkap Gus Miftah dalam akun IG @gusmiftah.
Dalam akun tersebut juga diposting peringatannya, yakni "Pengumuman, beberapa kali akun IG ini diretas sama orang yang tidak bertanggungjawab. Untuk meminta sesuatu. Bahkan chat ke berbagai sekolah saya. Padahal bukan saya. Mohon hati-hati. Itu bukan saya," ungkas Gus Miftah yang diunggah 20 April 2023.
Unggahan Gus Miftah langsung mendapat respons warganet. Mereka selain memberikan saran-saran untuk mengamankan akun IGnya hingga mendoakan agar Gus Miftah bersama keluarga sehat dan baik-baik saja.
Gus Miftah dikenal sebagai ustadz muda yang memiliki penggemar sangat banyak. Memiliki akun IG dengan followers yang banyak, yakni 2,2 juta.
Gaya Ceramah Gus Miftah
Gus Miftah juga dikenal dengan pengajian model baru. Ia pun populer sebagai dai kondang yang ceramah di kelab-kelab malam dengan jemaahnya berpakaian seksi.
Pria kelahiran Lampung, 5 Agustus 1981 ini besar di Jawa. Ia tinggal di Yogyakarta. Miftah Maulana Habiburrohman alias Gus Miftah ini memiliki jalan hidupnya sebagai penceramah agama.
Dalam berdakwah, ia memiliki cara sendiri. Ia mulai menyasar ke tempat-tempat yang dianggap "kotor" atau maksiat. Di sanalah ia berdakwah. Awalnya, Gus Miftah mendapatkan curhat pekerja malam di diskotik yang ingin mengaji.
Akhirnya, Gus Miftah memberanikan diri menghadap manajemen untuk mengadakan pengajian di tempat tersebut. Gayung bersambut.
Setelah berdakwah keluar masuk di tempat-tempat kelab malam, ia mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji di Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, pada 2011.
Nama pondoknya pun berbeda dengan kebanyakan nama pesantren yang biasanya dengan bahasa Arab atau nama tempat pesantren berada.
Pondok Pesantren Ora Aji
Gus Miftah memilih nama Ora Aji bukan sekadar beda. Ora Aji adalah bahasa Jawa yang berarti tidak berarti. Artinya, tak ada seorang pun yang berarti di mata Allah selain ketakwaan.
Selain mengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, dai muda kondang ini juga menggelar pengajian umum di pesantrennya. Banyak artis, tokoh nasional juga ikut mengaji di tempatnya ini.
Gus Miftah sadar bahwa kehadirannya tak hanya di pesantren. Ia pun berdakwah di luar pesantren, baik menghadiri undangan atau tempat binaannya. Ada yang unik dari model ceramah Gus Miftah ini.
Ustaz atau kiai lain biasanya berceramah di tempat khusus di majelis, masjid, atau di lapangan terbuka, tapi, Gus Miftah berceramah di tempat-tempat wanita malam, seperti di kelab malam, kafe, atau diskotik. Bahkan, ia menggelar pengajian di lokalisasi Sarkem atau Pasar Kembang Yogyakarta.
Gus Miftah tak ambil pusing meski ada yang menentangnya. Ia terus punya niat baik bahwa manusia bisa berubah. Jemaahnya jangan dilihat dari pakaian dan penampilan luarnya semata. Justru, mereka yang ikut pengajiannya terlihat khusyuk saat Gus Miftah menyampaikan materi ceramahnya.
Meski ada yang menantang, namun banyak tokoh yang masuk dengan ceramahnya, sehingga memantapkan memperoleh hidayah. Seperti Deddy Cobuzier yang menjadi mualaf. (*)
Sentimen: positif (99.9%)