FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Jaringan Moderasi Beragama Indonesia Islah Bahrawi, blak-blakan soal perbedaan hari lebaran Idulfitri 2023.

"Soal lebaran beda hari saja, hebohnya minta ampun," ujar Bahrawi dalam keterangannya (21/4/2023).

Dikatakan Bahrawi, para pendahulu negara sudah mengambil tindakan yang bijaksana jauh sebelum hari ini. Memilih Pancasila sebagai dasar negara.

"Artinya sudah sangat bijak para "founding fathers" terdahulu lebih memilih Pancasila sebagai dasar negara ketimbang hukum Islam." lanjutnya.

Tambahnya, tidak bisa dibayangkan jika Hukum Syariah yang diterapkan di Indonesia. Sesama umat Islam bisa saling bertikai hanya dengan perbedaan pendapat.

"Bayangkan jika hukum Syariah yang diterapkan, sesama umat Islam pasti saling bertikai soal tafsir-tafsir Fiqih yang berbeda dan semuanya minta diakomodasi dalam hukum negara. Belum lagi friksi dengan umat beragama lain," ucapnya.

Bahrawi menuturkan, saling menghargai satu sama lain jauh lebih baik. Sesuai dengan keyakinan masing-masing. "Yang mau lebaran Jumat silakan, yang Sabtu silakan. Malam ini takbiran, besok takbiran lagi," tandasnya.

"Semakin banyak Takbir yang dikumandangkan akan semakin keren. Yang ngehek itu kan mereka yang ndak puasa terus ikut-ikutan heboh soal lebaran hari apa," pungkas Bahrawi.

(Muhsin/fajar)