Sentimen
Positif (99%)
22 Apr 2023 : 12.08
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ramadhan, Sidang Isbat 1 Syawal, sidang isbat

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Gunung

Tokoh Terkait

Ketua PP Muhammadiyah Bicara Soal Perbedaan Rayakan Idul Fitri, Ini Pesannya

22 Apr 2023 : 12.08 Views 6

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Ketua PP Muhammadiyah Bicara Soal Perbedaan Rayakan Idul Fitri, Ini Pesannya

Krjogja.com - YOGYA - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, memberikan pernyataan pada media terkait perbedaan merayakan Idul Fitri dengan pemerintah yakni 21 dan 22 April. Muhammadiyah meminta perbedaan tak menjadikan persoalan namun justru perekat persatuan dalam semangat kebaikan.

"Jika ada yang berbeda, hal yang penting dan tak boleh terganggu adalah menyerap nilai puasa Ramadhan dengan rangkaian ibadah yakni menjadikan setiap Muslim Indonesia dan dunia semakin bertakwa yang menghasilkan kebajikan bagi dirinya, keluarga, bangsa, sesama dan alam semesta untuk semakin dekat dengan Allah," ungkap Haedar pada wartawan.

Dalam kesempatan tersebut, Haedar juga memberi pesan untuk menyudahi kegaduhan di media sosial yang mempertentangkan perbedaan hari merayakan Idul Fitri. Perbedaan yang ada hendaknya dimaknai dengan kedewasaan berpikir dan kearifan bertindak tanpa harus mencari siapa yang paling benar.

"Jangan karena berbeda ribut di medsos maka batal puasa kita. Kalau saling mencerca, saling menyudutkan bahkan mencaci maki, maka malah kemudian kita batal puasanya. Padahal puasa itu menahan marah dan hawa nafsu. Bagaimana di tengah perbedaan, kita semakin naik kelas, kerohanian, kedewasaan berpikir dan kearifan bertindak dalam kehidupan yang menebar Rahmatan Lil Alamin. Jangan hal-hal yang bersifat satu aspek beragama, merusak susu sebelanga dalam kita beragama," sambungnya.

Terkait adanya pemimpin daerah sebelumnya sempat berbeda pandangan, Muhammadiyah pun menyampaikan apresiasi karena seluruhnya bersedia berbesar hati menerima perbedaan dan memberikan solusi baik. Persoalan yang terjadi menurut Haedar sudah diselesaikan dengan cara terbaik agar tak menjadi gunung es dan bisa meledak sewaktu-waktu.

"Muhammadiyah menyampaikan apresiasi bupati yang awalnya melarang dengan besar hati memunculkan solusi yang baik. Jadikan momentum problem solved, persoalan bangsa diselesaikan dengan jiwa yang tulus. Ketika punya masalah, bangsa tak perlu malu. Ditutupi jadi besar akhirnya meledak jadi gunung es. Maka bersama kita muhasabah, daripada dipusingkan ketika ada perbedaan, lapangan boleh digunakan atau tidak, itu hal yang mudah. Tinggal diputuskan saja, sidang isbat memutuskan ini, kami menghargai yang berbeda, cukup mudah. Lokasi apapun kalau dipakai ibadah, bahkan dua kalipun itu akan membawa berkah," pungkas Haedar. (Fxh)

Sentimen: positif (99.6%)