FAJAR.CO.ID, SURABAYA - Pemprov Jawa Timur mencairkan Tunjangan Profesi Guru (TPG) untuk 15.301 guru sejak Selasa (18/4). Adapun rinciannya 13.464 guru PNS dan 1.837 guru PPPK dengan total pencairan sebesar Rp181.999.036.600.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan belasan ribu guru di lingkungan Pemprov Jatim bakal menerima TPG Reguler Triwulan I 2023.

“Alhamdulillah pencairan TPG reguler bertepatan menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 H. Semoga makin menambah kebahagiaan para guru di Jatim dalam menyambut lebaran,” kata Khofifah.

Dia menjelaskan TPG tersebut merupakan tunjangan khusus yang diberikan pemerintah kepada guru sebagai bentuk penghargaan atas profesionalitasnya.

“Pemberian TPG reguler ini juga sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan penghasilan tambahan bagi para guru,” ujarnya.

Selain TPG reguler, para guru di Jatim bakal menerima THR sebesar 50 persen dari TPG Maret 2023 dengan total nominal pencairan sebesar Rp30,2 miliar.

TPG ini berbeda karena aturan untuk THR berdasarkan pembayaran TPG yang dibayarkan Maret 2023. “Kalau ada guru yang pensiun atau meninggal dan sudah berhenti pembayaran TPG di Januari-Maret maka tidak mendapatkan THR 50 persen TPG tersebut,” jelasnya. Pemprov Jatim telah mencairkan belasan ribu tunjangan profesi guru dengan total pe

Pemberian THR 50 persen TPG merujuk pada keputusan pemerintah yang akan memberikan 50 persen tunjangan profesi guru.

Kemudian 50 persen tunjangan profesi dosen bagi guru dan dosen yang tak mendapatkan tunjangan kinerja atau tambahan penghasilan dalam THR 2023.

Mantan Mensos itu berharap pencairan TPG Reguler dan THR 50 persen TPG menjelang lebaran bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama di daerah.

“Kami harap bisa mendorong tingkat konsumsi di masyarakat sehingga dengan cairnya TPG Reguler dan THR 50 persen TPG mendapatkan berkah dan kebahagiaan, tidak hanya guru, tetapi pedagang kecil di daerah,” tuturnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) Wahid Wahyudi mengatakan sebanyak 7.292 guru tidak tetap (GTT) juga menerima THR sebesar Rp900 ribu.

Apabila ada guru yang belum mendapatkan THR 50 persen TPG berarti SKTP-nya belum terbit. Dia memastikan SKTP akan turun dalam waktu dekat secara bertahap.

"Kalau ada guru yang belum dapat THR 50 persen, guru tersebut belum menerima SKTP. Dasar menyalurkan THR 50 persen adalah guru tersebut sudah menerima TPG," jelass Wahid. (jpnn/fajar)