LENGKONG, AYOBANDUNG.COM-- Tahun ini, Muhammadiyah telah menetapkan Lebaran Idul Fitri 1444 H jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023.

Hal inipun menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat, jika lebaran Idul Fitri jatuh pada hari Jumat, apakah sholat Jumat tetap wajib dilakukan?

Menurut kajian Buya Yahya dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV, dalam mazhab Syafi'i dan mazhab Ahmad bin Hambali, shalat Jumat tetap wajib dilakukan, jika hari Jumat bertepatan dengan Hari Raya, termasuk Idul Fitri.

Baca Juga: Sudahkah Anda Sholat Dhuha Pagi Ini? Keutamaan dan Tata Caranya Patut Diketahui Umat Muslim

Jadi, menurut Imam Syafi'i, shalat Jumat tetap harus dilaksanakan meskipun bertepatan dengan Idul Fitri.

Buya Yahya juga menjelaskan, masalah seperti ini sering ditanyakan karena di Indonesia sudah mulai bercampur mahzab.

Pendakwah kondang itu menambahkan, dalam Mahzab Syafi'i tidak mewajibkan shalat Jumat, jika tempat tinggalnya berada di lembah dan jauh dari masjid atau tempat ibadah.

Namun, di Indonesia, masjid sudah ada di mana-mana, sehingga shalat Jumat tetap wajib dilaksanakan.

Baca Juga: Sebelum Meninggal Dunia, Pastikan Kamu Sudah Hafal 7 Surah Ini, Jangan Sampai Menyesal

Selain itu, dalam Mahzab Syafi'i, diperbolehkan untuk tidak melaksanakan shalat Jumat jika masjid tidak lagi mampu menampung jamaah atau penuh.

Namun, dianjurkan untuk membuat masjid lagi untuk menampung jamaah.

Sementara itu, menurut tarjih.or.id, Majelis Tarjih Muhammadiyah menyatakan, bahwa jika hari raya bertepatan dengan hari Jumat, maka seluruh warga Muhammadiyah tetap melaksanakan shalat Jumat, di masjid-masjid terdekat, usai pagi harinya menunaikan shalat Id.

Hal ini merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, kecuali Imam Bukhari dan Imam Ibnu Majah.

Baca Juga: Empati pada Korban Gempa Turki, Ini Deretan Bantuan Muhammadiyah juga Imbauan Sholat Ghaib

Dalam kesimpulannya, walaupun Idul Fitri bertepatan dengan hari Jumat, shalat Jumat tetap wajib dilakukan menurut pendapat dalam mazhab Syafi'i dan mazhab Ahmad bin Hambali.

Namun, dalam Mahzab Syafi'i, diperbolehkan untuk tidak melaksanakan shalat Jumat, jika tempat tinggalnya berada di lembah dan jauh dari masjid atau tempat ibadah.

Sedangkan dalam Muhammadiyah, seluruh warga tetap melaksanakan shalat Jumat di masjid-masjid, setelah pagi harinya menunaikan shalat Id.***