Sentimen
Positif (99%)
17 Apr 2023 : 15.31
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Perang Dunia II

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: bandung

Partai Terkait

Mengenal 5 Tokoh Penggagas Konferensi Asia-Afrika di Bandung

17 Apr 2023 : 15.31 Views 12

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Mengenal 5 Tokoh Penggagas Konferensi Asia-Afrika di Bandung

PIKIRAN RAKYAT – Konferensi Asia-Afrika menjadi wadah bagi negara-negara yang baru saja merdeka usai Perang Dunia II. Konferensi tersebut digagas oleh 5 orang perwakilan negara Asia dan Afrika.

Konferensi Asia-Afrika merupakan sebuah pertemuan internasional yang diadakan di Gedung Merdeka, Bandung pada tanggal 18-25 April 1955, dengan tujuan untuk mempromosikan perdamaian dunia.

Konferensi ini dipimpin oleh Ketua Penyelenggara, PM Ali Sastroamidjojo, dan dibuka oleh Presiden Soekarno. Acara ini dihadiri oleh 29 dari 30 negara yang diundang di kawasan Asia-Afrika. Afrika Tengah (Rhodesia) tidak dapat hadir karena situasi politik di negaranya yang belum stabil.

Awalnya, gagasan untuk mengadakan pertemuan negara-negara Asia-Afrika dilontarkan oleh Indonesia pada Konferensi Colombo pada tanggal 28 April 1954. Meskipun para peserta konferensi awalnya ragu-ragu, mereka akhirnya menyetujui ide tersebut.

Baca Juga: Tema dan Logo Hari Konferensi Asia Afrika ke-68, Diperingati Besok 18 April 2023

Tujuan utama dari konferensi ini adalah untuk membahas nasib negara-negara di kawasan Asia-Afrika setelah Perang Dunia II. Selain itu, perjuangan negara-negara di kawasan ini untuk memperoleh kemerdekaannya terus meningkat setelah perang. Dalam situasi tersebut, negara-negara berkembang merasa perlu untuk mencari cara untuk membantu meredakan ketegangan dan menciptakan perdamaian dunia.

Berikut 5 orang penggagas Konferensi Asia-Afrika yang namanya diabadikan menjadi patung di depan gedung Merdeka Bandung.

Ali Sastroamidjojo adalah seorang tokoh yang sangat dihormati di Indonesia sebagai Perdana Menteri kedelapan dan kesepuluh selama dua periode yang berbeda. Ia menjabat dari tahun 1953 hingga 1955 dan dari 1956 hingga 1957. Sebelumnya, Ali telah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Nasional Indonesia yang sangat berpengaruh pada masa itu.

Selain dikenal sebagai seorang politisi, Ali juga dianggap sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang gigih. Ia telah berjuang untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda dan memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia. Kiprahnya di bidang politik dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah membuatnya menjadi salah satu tokoh terkemuka di Indonesia.

Baca Juga: Hari Konferensi Asia Afrika ke-68, Simak Sejarahnya

2. Jenderal Sir John Lionel Kotelawala dari Sri Lanka

Jenderal Sir John Lionel Kotelawala merupakan seorang politikus, tentara, dan Perdana Menteri Sri Lanka ketiga yang menjabat dari tahun 1953 hingga 1956. Selain itu, ia juga pernah mengenyam pendidikan teknik sipil di sebuah universitas di Sri Lanka.

Dalam kancah politik global, John Kotelawala turut memprakarsai Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955. Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan pidato kritis terhadap kepemilikan senjata nuklir oleh Barat dan mengajak semua peserta konferensi untuk ikut serta dalam menjaga perdamaian dunia. Dengan kebijakan-kebijakan seperti itu, John Kotelawala dikenal sebagai seorang pemimpin yang peduli terhadap keamanan global dan kemanusiaan.

3. Muhammad Ali Jinnah dari Pakistan

Muhammad Ali Jinnah merupakan seorang pengacara, politikus, dan pendiri negara Pakistan yang sangat dihormati di Pakistan. Ia memimpin Liga Muslim India dari tahun 1913 hingga kemerdekaan Pakistan pada tanggal 14 Agustus 1947, dan kemudian menjabat sebagai Gubernur Jenderal Pakistan yang pertama hingga wafatnya. Oleh karena itu, ia dijuluki sebagai Quaid-i-Azam (Pemimpin Besar) dan Baba-i-Qaum (Bapak Bangsa) di Pakistan.

Pada setiap ulang tahunnya, hari tersebut diperingati sebagai hari libur nasional di Pakistan. Muhammad Ali Jinnah dianggap sebagai sosok yang memiliki visi dan semangat tinggi dalam memperjuangkan kemerdekaan Pakistan dan memimpin negara baru tersebut. Selain itu, Jinnah juga diakui sebagai seorang pemimpin yang terkenal dengan kemampuannya dalam bernegosiasi dan merumuskan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan bagi rakyat Pakistan.

Baca Juga: Kupas Sejarah Museum Konferensi Asia Afrika Bandung, Saksi Bisu Salah Satu Peristiwa Bersejarah Indonesia

4. Jawaharlal Nehru dari India

Jawaharlal Nehru adalah seorang negarawan India yang pertama dan memegang jabatan Perdana Menteri India selama 17 tahun, dari 1947 hingga 1964. Sebagai tokoh utama dalam gerakan kemerdekaan India, Nehru dipilih oleh Partai Kongres untuk menjadi Perdana Menteri pertama India setelah merdeka, dan terpilih kembali setelah Partai Kongres memenangkan pemilihan umum pertama India pada tahun 1952.

Sebagai salah satu pendiri Gerakan Non Blok, ia juga menjadi tokoh penting dalam politik internasional pada era pascaperang. Nehru sering disebut sebagai Pandit Nehru (pandit dalam bahasa Sanskerta dan Hindi berarti sarjana atau guru), dan di India khususnya, ia sering dipanggil dengan sebutan Panditji (dengan -ji sebagai akhiran kehormatan).

5. U Nu dari Myanmar

U Nu dikenal sebagai perdana menteri pertama Myanmar yang memainkan peran penting dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 bersama dengan beberapa tokoh lain dari beberapa negara. Dia menjabat sebagai perdana menteri hingga tahun 1962 dengan beberapa pemimpin lain menggantikannya di posisi itu.

Selain sebagai tokoh politik, U Nu dekat dengan mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) U Thant, yang juga temannya di Universitas Rangoon. Selain itu, U Nu juga seorang penulis novel yang telah menulis banyak karya.***

Sentimen: positif (99.9%)