Sentimen
Negatif (100%)
15 Apr 2023 : 03.52
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Hewan: Anjing

Kab/Kota: Beijing

Partai Terkait

Diumumkan WHO, Kasus Kematian Imbas Flu Burung H3N8 Pertama di China

15 Apr 2023 : 03.52 Views 6

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Diumumkan WHO, Kasus Kematian Imbas Flu Burung H3N8 Pertama di China

Krjogja.com - Beijing - Seorang wanita meninggal karena flu burung H3N8 di China, World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan melaporkan itu adalah kasus kematian manusia pertama yang diketahui dari jenis flu burung.

Wanita yang meninggal itu berusia 56 tahun dari provinsi Guangdong di China tenggara. Ia jatuh sakit pada 22 Februari 2023, dirawat di rumah sakit karena pneumonia parah pada 3 Maret dan meninggal pada 16 Maret, kata WHO.

H3N8 diketahui beredar sejak 2002 setelah pertama kali muncul di Amerika Utara. H3N8 diketahui pernah menginfeksi kuda, anjing, dan anjing laut, dilansir dari The Guardian, Rabu (12/4/2023).

Virus itu belum terdeteksi pada manusia sebelum dua kasus non-fatal muncul yang terjadi di China pada April dan Mei 2022. "Pasien memiliki beberapa kondisi yang mendasarinya. Ia memiliki riwayat terpapar unggas hidup sebelum timbulnya penyakit, dan riwayat keberadaan burung liar di sekitar rumahnya," kata badan kesehatan PBB itu dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 11 April 2023.

"Tidak ada kontak dekat dari kasus yang mengembangkan infeksi atau gejala penyakit pada saat pelaporan," tambahnya.

Sementara paparan pasar unggas hidup mungkin telah menyebabkan infeksi, "masih belum jelas apa sumber pasti infeksi ini dan bagaimana virus ini terkait dengan virus flu burung A (H3N8) lainnya yang beredar pada hewan."

WHO menyerukan penyelidikan lebih lanjut pada hewan dan manusia. Dari dua kasus tahun lalu, satu mengalami penyakit kritis, sedangkan yang lain mengalami penyakit ringan. Kedua kasus tersebut kemungkinan tertular dari paparan langsung atau tidak langsung pada unggas yang terinfeksi.

"Tampaknya virus ini tidak memiliki kemampuan untuk menyebar dengan mudah dari orang ke orang, sehingga risiko penyebarannya di antara manusia di tingkat nasional, regional, dan internasional dianggap rendah," jelas WHO.

"Namun, karena sifat virus influenza yang terus berkembang, WHO menekankan pentingnya pengawasan global untuk mendeteksi perubahan virologis, epidemiologis dan klinis yang terkait dengan virus influenza yang beredar yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia (atau hewan)."

Kasus flu burung pada manusia biasanya merupakan akibat dari paparan langsung atau tidak langsung terhadap unggas hidup atau mati yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi.

WHO mengatakan infeksi influenza hewan dapat menyebabkan penyakit mulai dari konjungtivitis atau gejala mirip flu ringan, hingga penyakit pernapasan akut yang parah atau bahkan kematian.

Gejala gastrointestinal atau neurologis telah dilaporkan tetapi ini jarang terjadi. (*)

Sentimen: negatif (100%)