Sentimen
Positif (99%)
14 Apr 2023 : 11.53
Informasi Tambahan

Agama: Katolik

BUMN: PT Pertamina

Grup Musik: APRIL

Pengamat Sarankan PDIP Gabung Koalisi All the President's Men meski Punya Golden Ticket Pemilu

14 Apr 2023 : 11.53 Views 17

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Pengamat Sarankan PDIP Gabung Koalisi All the President's Men meski Punya Golden Ticket Pemilu

PIKIRAN RAKYAT – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disarankan pengamat untuk bergabung bersama-sama dengan koalisi besar untuk menghadapi kontestasi Pemilu 2024. Meski punya peluang paling besar menangkan Pilpres 2023, langkah paling rasional tetap terikat pada kelompok besar.

Hal itu disampaikan Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Nusa Tenggara Timur, Mikhael Rajamuda Bataona. Koalisi besar yang dia maksud adalah koalisi di mana anggotanya ‘dekat’ dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Koalisi kebangsaan atau koalisi all the president's men adalah opsi paling rasional bagi PDIP, meskipun PDIP sebagai partai pemenang pemilu memiliki golden ticket mengusung calon presiden sendiri untuk Pilpres 2024," katanya ketika dihubungi di Kupang, Kamis, 13 April 2023.

Dia melanjutkan, dinamika dan peluang koalisi partai politik jelang Pilpres 2024 penting untuk dipertimbangkan PDIP sebesar apapun peluang partai tersebut mencapai kemenangannya.

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Pertamina Training dan Consulting: Posisi yang Dibuka, Syarat, dan Batas Akhir Pendaftaran

Menurutnya, apabila PDIP hendak mengusung calon sendiri alias memisahkan diri dari koalisi besar beranggotakan Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN, PPP) dan Koalisi Indonesia Raya (Gerindra dan PKB), maka peluang memenangkan pilpres bisa jadi malah sulit bahkan mustahil.

Sebaliknya, jika PDIP berkoalisi dengan PPP misalnya, kemudian mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang berimbas pada ganjilnya kandidat. Maka ketika PDIP belum menang dalam satu putaran, putaran kedua dengan segala kejutannya bisa saja menyulitkan.

"Ini yang sulit, karena siapa pun paham bahwa di putaran kedua, semua hal bisa terjadi sehingga PDIP akan menghindari itu," katanya.

Baca Juga: Daya Saing Tekstil Indonesia dan Polemik Baju Bekas Impor

Terkait pernyataan eksplisit Puan Maharani sebagai politikus PDIP yang kini menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tentang PDIP siap jadi tuan rumah pertemuan koalisi besar berikutnya, Bataona menilai Puan paham situasi terkini kontestasi.

Pernyataan ini, menurutnya merupakan pertunjukan politik yang coba dibangun, dengan mendorong ide keberlanjutan spirit kepemimpinan dan program kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai alat utama koalisi.

"Artinya, Puan Maharani sebagai politisi muda yang syarat pengalaman, memahami bahwa koalisi kebangsaan adalah opsi paling rasional dari semua opsi saat ini," ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pengaruh tingkat kepuasan publik (approval rating) terhadap Presiden Jokowi yang masih sangat tinggi menjadi fakta pendorong krusialnya koalisi besar bagi Jokowi.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Sarankan Masyarakat Mudik Lebaran 2023 Lebih Awal

Bataona menambahkan, sosok Jokowi merupakan variabel kunci dalam wacana koalisi besar, lantaran kekuatan sosial politiknya masih sangat berpengaruh. Contohnya citra diri dan tingkat kecintaan rakyat kepada dirinya yang sangat tinggi.

Hal itu terkonfirmasi dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan tingkat kepuasan publik dengan kinerja Jokowi mencapai 76 persen.

"Para elit partai politik sangat memahami kekuatan ini lalu dikapitalisasi isu ini untuk kepentingan perebutan kekuasaan di Pilpres 2024," ucap Bataona. ***

Sentimen: positif (99.6%)