Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: bullying
Institusi Pendidikan Didorong Berperan Edukasi Kesehatan Reproduksi
Koran-Jakarta.com
Jenis Media: Nasional

JAKARTA - Plt. Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Rini Handayani, mendorong institusi pendidikan berperan memberikan edukasi kesehstan reproduksi, terutama bagi murid perempuan. Hal tersebut merupakan bagian dari pemenuhan hak anak di bidang pendidikan dan kesehatan.
"Hal itu bertujuan untuk menjamin anak mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat, serta berhak mendapat pelayanan kesehatan termasuk edukasi tentang kesehatan reproduksi," ujar Rini, dalam Webinar Kelas Online Anak dan Keluarga terkait Kesehatan dan Pendidikan (KOLAK KETAN), Rabu (5/4).
Dia menyebut, jika anak tidak sehat maka akan mengurangi hak anak atas kehidupan yang layak. Pendidikan dan kesehatan merupakan modal besar untuk mencapai kesejahteraan anak. "Oleh karenanya, perbaikan terhadap sistem pendidikan dan kesehatan melalui edukasi kesehatan reproduksi pada anak pada dasarnya merupakan suatu investasi untuk mencapai masyarakat yang sejahtera," jelasnya.
Koordinator OKY UNICEF Indonesia, Melania Niken Larasati menyampaikan selain edukasi, penyediaan fasilitas kesehatan reproduksi yang mumpuni bagi anak juga penting. Terutama bagi perempuan khususnya saat mereka mulai mengalami menstruasi di sekolah sangat penting.
Baca Juga :
BKKBN Serukan Jaga Kesehatan Reproduksi Sampai Usia Lansia Guna Pertahankan SDM Berkualitas
Dia menyebut, data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 menunjukkan satu dari empat anak dan remaja perempuan tidak pernah mendapatkan informasi terkait menstruasi sebelum menstruasi pertama mereka. Sedangkan menurut data UNICEF tahun 2015, satu dari enam siswi sekolah memilih absen ketika sedang menstruasi.
"Beberapa hal yang menjadi faktor penyebabnya adalah fasilitas kesehatan yang kurang mendukung, adanya stigmatisasi terhadap anak perempuan dari teman laki-laki dan mereka masih merasa takut menceritakan kondisi kesehatan reproduksi kepada guru di sekolah," katanya.
Peran Orang Tua
Dokter Spesialis Obstetrik dan Ginekologi, Dyana Safitri Velies menyampaikan peran orang tua dan guru sangat penting. Mereka harus menghadapi kondisi anak remaja yang sedang dalam masa pubertas, terutama dalam merespon perubahan emosi dan perubahan fisik anak.
"Pendidikan kespro merupakan tanggung jawab berbagai pihak mulai dari orang tua, wali, guru, komunitas dan pemerintah. Edukasi kespro juga perlu dilakukan sejak usia dini agar anak dapat lebih menghargai kondisi tubuh dan melindungi dirinya," terangnya.
Baca Juga :
Kampanye HIV di Sekolah, Strategis Tingkatkan Pemahaman di Kalangan Remaja
Dalam kesempatan tersebut content creator dan pegiat literasi digital, Yoshi Mokalu turut menyampaikan pentingnya peran keluarga dan pendidik dalam melindungi anak di dunia digital. Hal tersebut dapat dilaksanakan melalui memberikan edukasi terkait literasi digital untuk mencegah terjadinya cyber bullying dan akses pornografi oleh anak.
Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup
Sentimen: positif (100%)