Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY Sidak di Rutan Bantul (foto: judiman)

Krjogja.com - BANTUL - Di Rumah Tahanan Negara ( Rutan) Kelas IIB Bantul hingga Jumat (31/3/2023), terdapat 5 warga binaan pemasyarakatan (WBP) status tahanan yang terlibat kejahatan jalanan atau klitih. Dari 5 WBP tersebut 2 masih status pelajar dan 3 tidak sekolah.

Salah satu dari mereka adalah pelajar kelas 12 di SMK swasta yang mempunyai jadwal ujian sekolah. Karena posisinya sedang dalam penahanan, maka siswa tersebut Jumat kemarin harus menjalani ujian sekolah di dalam Rutan Kelas II Bantul dengan ditunggui oleh beberapa guru.

Kepala Divisi Pemasyaratan Kanwil Kemkumham DIY Gusti Ayu Putu Suwardani BcIP SH MSi, yang kebetulan sedang melakukan Sidak ke Rutan Bantul mengemukakan, pelaksanaan ujian bagi warga binaan pemasyarakatan tersebut merupakan wujud pelayanan yang diberikan Kemkumham atau Rutan Bantul kepada semua tahanan atau binaan, tanpa pilih kasih atau pandang bulu.

"Pendidikan salah satu kebutuhan dasar anak, kalau masih bisa berlangsung ujian disini, ya Alhamdulillah. Di sekolah lain mungkin sudah dikeluarkan dari sekolah. Tapi di Rutan Bantul sini punya kebijaksanaan yang baik terhadap pendidikan sehingga warga binaan yang sekolah diperbolehkan ujian di dalam Rutan," ungkap Gusti Ayu.

Menurut Gusti Ayu, Rutan Bantul mampu berkoordinasi yang baik dengan Dinas Pendidikan, dengan pihak sekolah sehingga bisa terlaksananya ujian sekolah di dalam tahanan.

Gusti Ayu mengatakan, kedatangannya beersama jajarannya di Rutan Bantul merupakan kunjungan mendadak, untuk mengetahui kesiapsiagaan petugas di Rutan Bantul dalam bulan Ramadan dan menghadapi Idul Fitri atau Lebaran 2023.

"Dalam bulan Ramadan hingga Idul Fitri pasti ada kegelisahan warga binaan dalam menyambut Lebaran tanpa keluarga. Karena itu "Waspada Jangan Jangan" harus dilaksanakan. Termasuk 3 kunci sukses yang dicanangkan Dirjen Pemasyarakatan, yakni Diteksi Dini, Berantas Narkoba dan Bersinergi dengan mitra pemasyarakatan," pungkas Gusti Ayu. (Jdm)