Sentimen
Negatif (98%)
3 Apr 2023 : 12.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Depok, Malang, Kudus, Solo

Kasus: Kemacetan

Truk Logistik Mau Dibatasi Selama Mudik Lebaran, Ibu Punya Balita Menjerit

3 Apr 2023 : 12.53 Views 6

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Truk Logistik Mau Dibatasi Selama Mudik Lebaran, Ibu Punya Balita Menjerit

AKURAT.CO Kebijakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang membatasi operasional truk logistik pada saat momen lebaran nanti dikhawatirkan membuat kelangkaan susu formula dan air minum dalam kemasan (AMDK) di pasar.

Kondisi ini yang jelas memberi efek domino karena harganya pasti menjadi sangat mahal. Susanto, seorang karyawan swasta di Jakarta yang berencana mudik ke kampung halamannya di Solo mengatakan, pada saat dan setelah lebaran biasanya permintaan AMDK di daerahnya meningkat hingga 70 persen.

"Itu pengalaman saya waktu mudik tahun kemarin ya. Apalagi katanya ada peningkatan jumlah yang mudik tahun ini, mungkin peningkatannya bisa mencapai 100 persen lebih," ucapnya.

baca juga:

Sehingga, hemat dia, distribusi AMDK tidak dibatasi. "Saya khawatir jika dilarang masyarakat akan kekurangan kebutuhan air minum saat lebaran nanti karena adanya kelangkaan barang di warung-warung," ungkapnya.

Hal senada disampaikan Novy, pedagang kelontong di Depok yang juga akan mudik ke Kudus, Jawa Tengah. Menurutnya, tiap momen lebaran bisa menghabiskan air minum hingga empat galon per hari karena banyaknya anggota keluarga yang berkumpul di rumah orangtuanya.

"Jadi, betapa bingungnya nanti orangtua saya untuk mencari air minum jika distribusi AMDK dibatasi," tuturnya.

Apalagi dia berencana mudik bersama keluarganya ke Malang, Jawa Timur.

"Kalau susu susah didapat nanti pada saat lebaran, anak-anak saya mau dikasih minum apa. Apalagi mereka masih bayi dan balita," ujarnya.

Tak jauh beda dengan Sumiarti, ibu dengan anak berusia 2 tahun. "Kalau susu langka, pasti harganya juga akan sangat mahal. Ini akan sangat memberatkan keuangan saya dan suami yang hanya bekerja sebagai cleaning service. Untuk ongkos mudik saja sudah berat, apalagi jika ditambah lagi dengan harga susu yang mahal," tutur Sumiarti yang keseharian bekerja sebagai cleaning service di sebuah rumah sakit di Depok.

Sebelumnya, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menyatakan tidak setuju dengan wacana Kemenhub membatasi truk logistik saat lebaran. BPKN beralasan justru dengan adanya kebijakan seperti itu, masyarakat akan dibuat menderita karena terjadi kelangkaan barang yang dibutuhkan saat momen lebaran terutama air minum.

"Nggak usah dilarang-larang seperti itulah menurut saya. Ini kan tradisi mudik yang sudah turun-temurun. Seharusnya tradisi keagamaan ini kan harus disupport bukan dihalang-halangi. Malah pemerintah seharusnya bukan melarang tapi memikirkan bagaimana mekanisme pengamanan terkait angkutan logistik dan kendaraan mudik itu, semuanya bisa aman dan safety," ujar Wakil Ketua BPKN, Muhammad Mufti Mubarok.

Menurutnya, pemerintah jangan hanya membuat peraturan yang gampang-gampang saja tanpa mengkaji dampaknya di masyarakat. "Dalam membuat aturan pelarangan terhadap angkutan logistik itu pemerintah harus membuat definisi baru mengenai kebutuhan primer itu. Karena, air minum misalnya sekarang ini sudah jadi kebutuhan vital di masyarakat," tukasnya.

Dia mengatakan dengan adanya perbaikan infrastruktur jalan yang sudah lebih baik saat ini termasuk adanya pelebaran-pelebaran jalan, seharusnya untuk momen lebaran tahun ini tidak ada lagi permasalahan terkait kemacetan jalan.

'Jadi, menurut kami tidak terlalu ada hambatan lah meskipun angkutan logistik itu beroperasi. Tapi, kalau pemerintah memaksa ingin regulasi itu tetap dijalankan, saya kira itu sebuah kekonyolan," ucapnya.[]

Sentimen: negatif (98.5%)