Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Boyolali, Jati, Dukuh, Solo
Masjid Jami Jalaluddin Tempat Singgah Sunan Kalijaga, Terbuat dari Kayu Jati
Merahputih.com
Jenis Media: News

MerahPutih.com - Masjid Jami Jalaluddin salah satu masjid tertua yang berdiri di wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Berada di di Dukuh Glinggang, Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, ini dari cerita tokoh masyarakat setempat pernah menjadi lokasi Singgah Raden Said atau Sunan Kalijaga untuk bertapa.
Baca Juga:
Diterjang Angin Kencang, Tenda Lokasi Buka Bersama Masjid Sheikh Zayed Solo Ambruk
Masjid tersebut tergolong tua dan unik, karena bangunan masjid semua terbuat dari kayu jati yang diperoleh di wilayahnya. Masjid berusia ratusan tahun ini kini digunakan warga untuk aktivitas beribadah.
Tokoh masyarakat setempat Muhndori, mengatakan di samping masjid kuno ini memiliki tiga tangga pada bagian luar masjid. Sebelah kiri dua tangga dan kanan satu tangga.
"Pada sebelah barat masjid terdapat dua makam pendiri masjid dan diberi pagar," kata Muhndori, Sabtu (1/4).
Dikatakannya, pembangunan masjid tersebut tidak mudah, kayu jati yang didapat bisa dikatakan aneh dan sakral karena harus melakukan puasa dua tahun dan berdoa khusus untuk mendapatkan kayu jati untuk mendirikan masjid.
"Cerita orang tua daya, masjid ini dibangun dengan susah payah dan penuh pengorbanan. Sebagian kayu jati ada juga peninggalan dari Raden Said yang masih disimpan di sebuah kotak kayu yang ditaruh di dekat mimbar," papar dia.
Baca Juga:
Masjid Sheikh Zayed Dongkrak Bisnis Perhotelan di Solo
Masjid yang diperkirakan berumur ratusan tahun tersebut, kata dia, tergolong bangunan tua dan unik, karena semua dinding dan tangga serta lantai terbuat dari kayu jati.
Ia mengatakan masjid ini sempat digunakan tempat bertapa Raden Said. Masjid ini juga sempat terbengkalai tidak terurus.
"Warga akhirnya dirawat dan dibersihkan sebagai tempat beribadah. Masjid kuno ini dibangun oleh Mbah Jalal dan sang gurunya Kyai Jalal," papar dia.
Ia mengatakan Masjid dengan ukuran lebar 20 meter dengan panjang 40 meter tersebut, pada bulan suci Ramadan ini selalu ramai.
Dengan berkembangnya waktu, warga Dukuh Glinggang, Desa Kendel kini mulai banyak yang mencari ilmu agama di pondok pesantren singgah di masjid ini
"Warga luar Boyolali juga banyak datang ke masjid ini karena merasa penasaran," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Yuk, Jalan-jalan ke Galeri Rasulullah SAW di Masjid Al Jabbar
Sentimen: positif (80%)