Sentimen
Negatif (94%)
1 Apr 2023 : 13.00
Informasi Tambahan

Event: vaksinasi

Institusi: Universitas Indonesia

Kasus: covid-19

Covid-19 Varian Arcturus Muncul di Sejumlah Negara, Epidemiolog UI Sebut Tren Angka Kematian Masih Terkendali

1 Apr 2023 : 13.00 Views 11

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Covid-19 Varian Arcturus Muncul di Sejumlah Negara, Epidemiolog UI Sebut Tren Angka Kematian Masih Terkendali

PIKIRAN RAKYAT – Setalah gelombang Covid-19 varian Omicron di Indonesia mulai mereda, pemerintah mulai melonggarkan aturan-aturan Covid-19. Salah satunya adalah dengan menghapus aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Di tengah melandainya kasus Covid-19 ini, pemerintah kembali dibuat khawatir dengan kemunculan Covid-19 varian Arcturus. Varian ini juga disebut dengan sunvarian Omicron XBB 1.16.

Covid-19 varian Arcturus ini pertama kali teridentifikasi di India pada Januari 2023 lalu. Varian ini juga sudah ditemukan di Singapura, Brunei Darussalam, hingga Amerika Serikat (AS).

Terkait kemunculan subvarian Omicron ini, Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan buka suara. Menurutnya, meski varian Covid-19 baru telah muncul, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih bisa dikendalikan.

Baca Juga: Serunya Ngabuburit di Plaza Pikiran Rakyat, Acara di Ruang Publik Pertama Pascapandemi Covid-19

“Kalau pemantauan kami saat ini tingkat kematian Covid-19 di Indonesia di bawah satu persen. Artinya buat satu penyakit itu rendah,” ucap Iwan.

Menurut Iwan, karena masih serumpun dengan Omicron, penularan varian ini juga melalui udara (droplets). Gejala yang dirasakan oleh penderitanya disebut tak terlalu berat, meski penularannya cepat.

Iwan juga mengimbau masyarakat tak perlu panik atau khawatir dengan kemunculan varian Arcturus ini. Namun Iwan mengingatkan masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) terutama menggunakan masker.

Epidemiolog UI ini menilai vaksinasi Covid-19 masih bisa melindungi masyarakat dari subvarian Omicron ini. Saat ini para epidemilog juga masih meneliti efektivitas vaksinasi booster untuk menghadapi varian baru.

Baca Juga: Varian Covid-19 Arcturus Belum Ada di Jakarta, Dinkes DKI: Tidak Perlu Panik, Sangat Terkendali

“Dari data kita sendiri, kami pernah menganalisis vaksin ini ada gunanya atau tidak. Salah satu analisis yang dilakukan adalah kita melihat, angka kematian Covid-19 ada yang sudah divaksin satu kali dua kali dan booster,” kata Iwan.

“Itu sangat terlihat yang sudah divaksinasi apalagi sudah boster, risiko kematiannya turun jauh apalagi pada lansia jadi kita benar-benar melihat efek dari vaksin,” ucapnya menambahkan.

Vaksinasi booster dinilai bisa memproteksi masyarakat dari tingkat keparahan dan kematian akibat Covid-19. Iwan pun menilai berbagai jenis vaksin yang digunakan memiliki efektivitas yang sama.

“Dan kita lihat angka kematian tetap di bawah satu persen. Jadi saat ini terkendali, kalai kita terus dengan cakupan vaksinasi tetap tinggi, saya yakin kita tetap dalam situasi terkendali,” tutur Iwan.

“Virusnya masih ada tapi kita tetap terkendali artinya virus itu tidak jadi masalah besar bagi Kesehatan masyarakat kita,” ucap Iwan menandaskan.***

Sentimen: negatif (94.1%)