Sentimen
Negatif (100%)
31 Mar 2023 : 11.25
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Persebaya

Event: vaksinasi

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait
Rafael Alun Trisambodo

Rafael Alun Trisambodo

Varian Covid-19 Arcturus Belum Ada di Jakarta, Dinkes DKI: Tidak Perlu Panik, Sangat Terkendali

31 Mar 2023 : 11.25 Views 4

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Varian Covid-19 Arcturus Belum Ada di Jakarta, Dinkes DKI: Tidak Perlu Panik, Sangat Terkendali

PIKIRAN RAKYAT – Gelombang Covid-19 kembali beriak. Munculnya varian Covid-19 Arcturus atau subvarian Omicron XBB 1.16 di sejumlah negara memicu Dinkes DKI Jakarta buka suara. Varian tersebut merupakan pemicu meningkatnya kasus Covid-19 terbaru di India.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Ngabila Salama menegaskan, subvarian tersebut belum ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Untuk itu dia mengimbau seluruh masyarakat ibu kota supaya tak terbawa arus panik.

"Hasil pemeriksaan genome sequencing yang rutin dilakukan, belum ditemukan XBB.1.16," terang Ngabila, dalam siaran persnya, Kamis, 30 Maret 2023.

"Apapun variannya, masyarakat tidak perlu panik. Kondisi di Jakarta sangat terkendali,” tuturnya lagi.

Baca Juga: Curhatan Eks Presiden Persebaya Usai Piala Dunia U20 Gagal Digelar di Indonesia: Bete, Setelah Segala Upaya

Kendati timbul kenaikan kasus, Ngabila mengatakan data itu tak diikuti kenaikan jumlah kematian dan perawatan di rumah sakit.

Namun, dia juga mengingatkan agar rakyat tak lantas menyepelekan efek panjang Covid-19. Oleh sebab itu, warga harus tetap waspada dan menjalankan protokol pemakaian masker di tempat ramai.

Di antaranya saat menaiki transportasi publik, atau bila sedang sakit dan harus bepergian. Ngabila juga mengingatkan supaya masyarakat menghindari bertemu orang yang sedang sakit.

"Cegah kematian dengan vaksinasi dosis ke-4 untuk usia 18 tahun ke atas selagi ada dan gratis. Saat ini merek vaksin yang tersedia adalah Pfizer, Inavac, Indovac," ucapnya.

Untuk diketahui, varian baru Covid-19 satu ini ditemukan di Singapura, Brunei Darussalam, hingga Amerika Serikat (AS). Arcturus teridentifikasi pertama kali di India, pada Januari 2023 dari 2 sampel positif.

Baca Juga: KPK Geledah Rumah Rafael Alun Trisambodo Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka Dugaan Gratifikasi

Selanjutnya sekitar 59 sampel ditemukan sebulan kemudian, pada Februari, disusul 15 sampel baru pada Maret masih di negara yang sama. India saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 varian Arcturus terbanyak di dunia.

Subvarian Arcturus disebut-sebut menyebabkan gelombang baru pandemi secara global sebab dinilai lebih mampu menghindari kekebalan tubuh (imun) yang terbentuk daripada subvarian sebelumnya.

Covid-19 Arcturus juga dinilai lebih menular dibandingkan varian lainnya. Kendati tercatat sebagai varian paling menular, masyarakat diminta tak khawatir berlebih sebab varian dengan nama lain XBB 1.16 itu tidak menyebabkan gejala parah dan kematian seperti pada kasus-kasus sebelumnya.

Artinya, tingkat penularan tidak berbanding lurus dengan dampak bahaya yang ditimbulkan dari infeksi virus varian.  ***

Sentimen: negatif (100%)