Sentimen
Negatif (99%)
31 Mar 2023 : 01.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Maros

Tokoh Terkait

Belum Terima Uang Pembebasan Lahan KA, Warga Mengadu ke Jokowi

31 Mar 2023 : 01.12 Views 8

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Belum Terima Uang Pembebasan Lahan KA, Warga Mengadu ke Jokowi

FAJAR.CO.ID, MAROS -- Ada pemandangan tak biasa terjadi usai Presiden RI, Joko Widodo meresmikan Depo Kereta Api (KA) dan berkunjung ke Stasiun Rammang-rammang di Desa Salenrang Kecamatan Bontoa, Rabu, 29 Maret 2023.

Pasalnya setelah hendak melanjutkan kunjungan berikutnya ke Desa Pajukukang di Kecamatan Bontoa, puluhan warga Desa Salenrang berkumpul di depan Stasiun Kereta Api Rammang-rammang.

Mereka hendak menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Presiden RI, Jokowi.

Akibatnya, Jokowi yang sudah naik ke dalam mobilnya turun kembali dan menyempatkan berbincang dengan salah seorang warga.

Salah satu Warga Desa Salenrang Daeng Lahumma yang juga ikut bergabung dengan puluhan warga pun dipanggil menuju mobil Presiden RI untuk berbincang.

Awalnya, orang mengira kalau Daeng Lahumma bersama warga lainnya diduga ingin menemui Presiden karena ingin mendapatkan sembako yang dibagikan. Namun saat hendak diberikan paket sembako, Lahumma pun menolak pemberian itu.

"Bukan ini kumaui," tegasnya.

Lahumma mengaku kalau luas lahannya yang terkena pembangunan proyek kereta api kurang lebih 15 are. Namun sayangnya hingga saat ini belum terbayarkan.

"Lahanku kurang 13 meter 15 are. Belum ada terbayarkan sama sekali. Padahal sudah ditimbun oleh pihak kereta api. Ini yang saya sampaikan ke Pak Presiden," tegasnya.

Dia menjelaskan kalau awalnya lahannya dihargai sekitar Rp64 ribu per meter. Namun ia menolak, sebab harga itu dinilai terlalu murah, maka dirinya enggan menjual.

"Saya cuma ditawarkan Rp64 ribu satu meter. Kalau saya ditanyakan, biar lagi Rp2 juta mau saya jual. Tapi karena Rp64 ribu, maka saya menolak," akunya.

Namun meski menolak, lahannya tetap ditimbun untuk membangun rel kereta api.

"Bukan cuma saya. Masih ada juga warga lain. Saya punya surat-surat tanah yang lengkap. Tapi mereka tidak mau ganti rugi dengan harga yang tepat," ungkapnya.

Warga lainnya, Hasma juga mengaku belum menerima uang pembebasan lahannya.

Padahal sawah seluas 2 are miliknya juga sudah diambil dan ditimbuni.

Diakuinya lahannya hanya ditawari dengan harga Rp80 ribu per meter. Hanya saja dia menolak, karena harga tersebut jauh dibawah harga dia membeli tanah persawahannya.

"Bagaimana caranya mauki ambil uangnya, kalau mau dibeli dengan harga jauh dari yang kami beli," akunya.

Mirisnya lagi sebab lahan berupa sawah miliknya itu adalah satu-satunya sumber mata pencahariannya.

"Saya makan dari hasil sawah itu. Tapi sekarang tidak adami karena sudah ditimbun. Saya juga dulu sempat berjualan tapi lokasi berjualan juga sudah kena proyek kereta api jadi sudah tidak adami apa-apa, apalagi saya tidak punya suami," jelasnya.

Informasi yang dihimpun kalau di Desa Salenrang masih ada sekitar 26 bidang lahan warga yang telah digunakan sebagai lahan kereta api, namun hingga saat ini belum dibayarkan. (Rin)

Sentimen: negatif (99.2%)